Edy Sabhara, 090210432 L
(2004)
HUBUNGAN PENGGUNAAN AIR SUNGAI BARITO DENGAN KEJADIAN DIARE DI KABUPATEN BARITO KUALA (Studi Di Wilayah Puskesmas Marabahan).
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Dalam lingkungan yang hijau, basah dan panas, masyarakat Bakumpai suku orang di Marabahan selama berabad-abad telah bermukim di tepi sungai khususnya di kawasan Delta Sungai Barito. Adapun karakteristik masyarakat bercorak rumah panggung dengan jamban terpisah dari bangunan induk dan terapung atau tertancap bersama dermaga di tepi sungai. Umumnya kebutuhan air diambil dari Sungai Barito yang merupakan penopang kehidupan masyarakat yang berada di wilayah Puskesmas Marabahan Kabupaten Barito Kuala, dimana semua keperluan sehari hari baik untuk minum, memasak, mencuci, menggosok gigi dan kumur menggunakan air Sungai Barito, begitu juga air PDAM mcnggunakan sumber air yang sama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan penggunaan air Sungai Barito dengan kejadian diare di Kabupaten Barito Kuala. Manfaat penelitian ini bagi masyarakat agar dapat mengetahui dan memanfaatkan air sesuai dengan ketentuan kesehatan, sedangkan bagi pemerintah sebagai masukan dalam membuat kebijakan berupa program air bersih dalam rangka menurunkan angka kejadian diare. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik karena menganalisis hubungan air Sungai Barito dengan kejadian diare. Berdasarkan waktu pengambilan data merupakan penelitian kasus kontrol. Lokasi penelitian di wilayah Puskesmas Marabahan sebagai masyarakat yang menggunakan air Sungai Barito. Waktu penelitian adalah dari bulan Januari sampai Juli 2004. Populasi penelitian adalah anak usia 3 - 12 tahun. Besaran sampel sebanyak 112 orang, dengan perincian 5() orang sebagai kasus dan 56 orang sebagai kontrol. Tehnik pengambilan sampel menggunakan random sampling.Tehnik analisis data dengan chi square test, Regesi logistic test dan independent t test. (&#945;=0,05) Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata yang menggunakan air Sungai Beriito Iebih banyak terkena diare yaitu dari 64 orang yang menggunakan air sungai ada 41 orang yang terkena diare, sedangkan yang menggunakan air PDAM dari 40 orang, yang terkena diare ada 11 orang sedangkan pengguna campuran dari 12 orang yang terkena diare 4 orang. Sementara untuk kontrol Sungai 23 orang, PDAM 25 orang dan campuran 8 orang sedangkan usia penderita diare 7 - 12 tahun 36 anak, sedangkan 3 - 6 tahun 20 anak. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square dapat diketahui p = 0,003 yang berarti ada hubungan penggunaan air Sungai Barito dengan kejadian diare. Untuk melihat perbedaan kualitas bakteriologis digunakan independent t test namun karena hasil pemeriksaan sudah sangat berbeda maka tidak perlu dilakukan uji ini. Kadar bakteriologis untuk MPN Coliform air Sungai Barito mencapai > 240 per 100 m1 sedangkan PDAM 0. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penggunaan air sungai terhadap kejadian diare di Kabupaten Barito Kuala, untuk itu diperlukan penyuluhan tentang pentingnya pola hidup sehat yang terus menerus kepada masyarakat agar pengetahuan mereka bertambah dan angka kejadian diare akan bisa di turunkan.</description
Actions (login required)
|
View Item |