BAMBANG HANDOKO SUSILO, 090210443 L
(2005)
PENILAIAN RISIKO (RISK ASSESSMENT) DI LAPINDO BRANTAS INC. (Studi Kasus pada Sistim Perpipaan Utama Pengolahan Gas Alam Wunut ).
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Industri eskploitasi dan eksplorasi minyak dan gas bumi merupakan salah satu industri dengan tingkat risiko yang relatif tinggi. Jika terjadi kegagalan atau kerusakan peralatan akan menimbulkan implikasi yang sangat serius. Kegagalan operational peralatan yang mengakibatkan fasilitas produksi tidak dapat berfungsi atau terjadi penurunan kapasitas sudah memberikan kerugian yang nyata bagi perusahaan. Apalagi jika kegagalan tersebut berupa kebocoran peralatan bertekanan tinggi dan diikuti terlepasnya material berbahaya ke lingkungan yang berpotensi menimbulkan ledakan, kebakaran atau keracunan. Kejadian tersebut akan memperbesar kerugian yang diderita baik oleh perusahaan ataupun lingkungan dimana perusahaan itu berada. Lapindo Brantas Inc. merupakan salah satu perusahaan sektor migas yang bergerak dalam bidang eksploitasi dan eksplorasi gas alam. Dalam operasional produksinya, Lapindo Brantas Inc. memproduksi gas alam mulai dari sumur-sumur produksi, mengalir menuju pusat pengolahan (gas plant) melalui sistim pipa penyaluran, hingga akhirnya gas alam tersebut siap dijual. Sesuai dengan karateristik dan sifat komoditi yang diolah yaitu gas, maka dapat dipahami bahwa fasilitas produksi yang dikelola oleh perusahaan ini memiliki potensi yang relatif besar terhadap timbulnya bahaya kebakaran dan peledakan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kebijakan manajemen Lapindo Brantas Inc, dan pelaksanaan program pengendalian risiko sebagai bagian dari pelaksanaan sistim manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Selain itu penelitian inipun mencoba untuk memetakan tingkat risiko pada fasilitas pengolahan gas alam Wunut dengan metoda RBI. Berdasarkan pada tempatnya, penelitian ini dikategorikan sebagai observasional lapangan dengan pendekatan semi-quantitatif. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan penjelasan (deskripsi) mengenai tingkat risiko pada sistim perpipaan fasilitas pengolahan gas (gas plant) Wunut. Tidak ada perlakuan objek pada penelitian ini (expost facto), pengumpulan data dilakukan secara cross-sectional. Objek penelitian adalah sistim perpipaan pada fasilitas pengolahan gas ('Gas dehydration Plant' ) di lapangan Wunut. Sistim tersebut meliputi unit pemisahan gas (separator), unit kolom kontak (contactor unit), unit meter (metering unit), dan sistim perpipaan utama yang menghubungkan masing-masing peralatan tersebut. Data teknis yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada dokumen engineering yang tersedia. Data operasi diambil dari pemantauan atau pembacaan peralatan instrumentasi di lapangan. Penilaian risiko mengacu pada petunjuk API RP-581 dengan menggunakan analisis semi-kuantitatif. Hasil analisis RBI pada fasilitas utama pengolahan gas alam Wunut (Wunut Gas Plant) dengan metode analisis semikuantitatif dan menggunakan alat bantu komputer untuk melakukan perhitungan menunjukkan bahwa 7 item peralatan memiliki risiko tinggi dan 14 item peralatan memiliki risiko menengah-tinggi. Ketujuh item peralatan yang termasuk kategori tinggi semuanya terletak pada bagian awal pengolahan gas yaitu saluran header sampai masuk ke `separator'. Penyebab utama yang mempengaruhinya adalah adanya mekanisme penipisan pipa yang lebih besar dibandingkan dengan peralatan lain. Penipisan terjadi akibat dari proses korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung kepada jumlah air yang terdapat di dalam aliran gas. Pada bagian ini kandungan air berada pada jumlah yang paling besar, dikarenakan belum terjadi pemisahan antara air dan gas. Hasil penilaian terhadap sistim manajemen di lapangan adalah 66.3%. Dengan hasil penilaian tersebut terdapat peluang yang cukup lebar untuk melakukan perbaikan. Terdapat beberapa elemen yang memiliki nilai dibawah 60% antara lain; mechanical integrity (51.67%), operating procedure (55%) dan management of change (52.5%). Skore yang rendah lebih banyak diakibatkan oleh sistim dokumentasi yang kurang baik. Untuk itu disarankan melakukan perbaikan pada sistim pengelolaan dokumen. Mengacu pada hasil penilaian risiko maka disarankan kepada pengelola fasilitas pengolahan gas alam Wunut untuk menyusun program inspeksi dengan memberikan prioritas pada peralatan dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.
Actions (login required)
|
View Item |