TRI HAB SARI MERDEKAWATI, 090310654 L (2005) PENGEMBANGAN PROTAP PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT GUNA MENINGKATKAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT : Studi Kasus Pengelolaan Limbah Cair di Badan Pelayanan RSU Wangaya Kota Denpasar tahun 2005. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2006-merdekawat-1788-tka3906.pdf Download (969kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 36013.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Rumah sakit merupakan organisasi yang padat modal, padat tenaga dan padat teknologi. Oleh karena itu dalam mengelola rumah sakit perlu menerapkan prinsip-prinsip manajemen rumah sakit, sehingga dapat tercapai efisiensi, equity dan quality. Semakin besar rumah sakit maka kegiatanpun semakin banyak sehingga perlu disusun berbagai program. Rumah sakit sebagai institusi yang mempunyai fungsi dan tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara paripurna, kegiatannya tidak saja memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya tetapi juga kemungkinan dampak negatif berupa cemaran akibat proses kegiatan maupun limbah yang dibuang tanpa pengelolaan yang benar dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan secara menyeluruh Limbah cair RS merupakan hasil dari proses kegiatan operasional RS baik medis maupun non medis, yang kemudian diolah didalam instalasi pengolahan air limbah RS, pengelolaan limbah cair RS dimulai dari unit-unit penghasil limbah cair sampai dengan IPAL RS. RS Wangaya Denpasar merupakan RS dengan tipe B Non pendidikan telah melakukan pengelolaan limbah cair dengan menggunakan 1 unit Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) dengan sistem aerasi dengan kapasitas total 160 m3/hari, yang telah dibangun sejak Tahun 1995. Permasalahan dalam penelitian ini Prosedur Tetap/Protap pelaksanaan pengelolaan limbah cair RS yang masih terdapat kesenjangan dalam pelaksanaan sehingga mengakibatkan kualitas limbah cair RS masih diatas bakumutu dari standar yang ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup dan SK Gubemur Bali. Kualitas limbah cair RS dipengaruhi oleh faktor SDM (pendidikan, pengetahuan, ketrampilan dan motivasi), dana, peraturan,metode (protap), peralatan dan material limbah cair RS. Dari data awal didapat protap pengelolaan limbah cair yang relatif sederhana dibandingkan dengan kondisi RS dan parameter kualitas limbah cair yang melebihi bakumutu adalah COD, NH3, dan Bakteri Coliform. Maka diadakan penelitian pengembangan protap untuk meningkatkan kualitas limbah cair RS. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangan Protap untuk meningkatkan kualitas akhir Limbah Cair RS berdasarkan hasil analisis pengelolaan limbah cair RS. Berdasarkan analisis yang meliputi input yang didalamnya mencakup Sumber Daya Manusia (man), anggaran (money), limbah cair yang dihasilkan (material), peralatan (perpipaan dan mesin), protap (methods); proses pengolahan limbah cair, dan kualitas akhir limbah cair, hasilnya menunjukkan bahwa keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan sekaligus kendala yang dapat ditemukan didalam proses tersebut. Kualitas akhir limbah cair yang tidak membahayakan manusia dan lingkungan adalah output yang diharapkan dari seluruh rangkaian proses pengelolaan limbah cair RS. Dari analisis input, proses dan output pengelolaan limbah cair RS kemudian ditelaah dan didiskusikan secara mendalam dengan pihak manajemen RS, maka diputuskan pengembangan protap pengelolaan limbah cair RS dengan beberapa kegiatan yang mendukung pelaksanan protap yang telah dikembangkan tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan dalam protap yang baru dikembangkan tersebut antara lain sosialisasi protap RS dan penyegaran pengetahuan limbah cair RS, pengurasan bak IPAL RS, pemantauan dan pengawasan pengolahan limbah cair, penyusunan jadwal kegiatan dan rencana program pengelolaan limbah cair serta pengambilan sampel limbah cair sebagai evaluasi dari uji coba protap. Berdasarkan hasil analisis uji t berpasangan terhadap parameter kualitas limbah cair setelah pelaksanaan protap baru IPAL tersebut menunjukkan perbedaan yang bermakna untuk variabel pH, BOD, COD, TSS, NH3, PO4, dan bakteri coliform, dan tidak ada perbedaan untuk variabel suhu. Khusus untuk variabel bakteri coliform meskipun menunjukkan perbedaan yang bermakna tetapi nilainya masih menunjukkan di atas baku mutu standar yang telah ditetapkan hal .ini disebabkan karena kerusakan mesin pompa chlorinasi . Disarankan adanya bentuk pelatihan atau penyegaran pengetahuan limbah RS secara berkala untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi petugas di tingkat pelaksana, diadakan pemantauan dan pengawasan secara berkala pelaksanaan tugas dilapangan , evaluasi dan perbaikan protap RS yang disesuaikan dengan kondisi RS dan pelaksanaan tugas dilapangan, penusunan progam kegiatan sesuai dengan pedoman yang ada dan peningkatan anggaran pengelolaan limbah RS khususnya limbah cair RS, sehingga kualitas limbah RS tidak akan membahayakan lingkungan RS dan masyarakat.

Actions (login required)

View Item