Benny Sampir Wanto, 090210417 L (2005) PERAN PUBLIC RELATIONS DI PEMPROP JAWA TIMUR (STUDI KASUS PADA ISSUE PEMBERITAAN PROYEK INDUK AGROBISNIS DI SURAT KABAR). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2006-wantobenny-1803-ts2706-p.pdf Download (825kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 36028.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Pemerintah Propinsi Jawa Timur (Pemprop Jatim) memiliki peran penting dalam penyelenggaran program pembangunan dan kemasyarakatan di Jawa Timur. Keberhasilan Pemprop Jatim tidak terlepas dari beragam tugas dan pencapaiannya oleh public relations-nya, yakni Dinas Informasi dan Komunikasi Prop. Jatim. Disinfokom Prop. Jatim telah banyak melakukan kegiatan seperti membuat rilis, mendokumentasikan kegiatan para pejabat Pemprop, menerbitkan bulletin bulanan, melakukan siaran radio, serta membuka website. Walaupun berbagai kegiatan telah dijalankan tetapi tidak terasa cukup sehingga Pemprop masih menghadapi banyak kendala. Satu diantaranya adalah issue pemberitaan pembangunan Proyek Induk Agrobisnis (PIA) yang ditulis oleh surat kabar Jawa Pos. Dalam pemberitaan¬pemberitaannya, surat kabar ini menilai bahwa Pemprop Jatim dinilai tidak transparan, mampu, dan kredibel dalam membangun PIA tersebut, yang menjadi satu diantara lima prioritas proyek pembangunan di Jatim. Oleh karena, penelitian Peran Public Relations di Pemprop Jawa Timur (Studi Kasus pada Issue Pemberitaan Proyek Induk Agrobisnis di Surat Kabar) ini memiliki signifikansi cukup tinggi karena dapat menjelaskan peran yang telah dilakukan oleh public relations Pemprop Jatim yakni Dinas Informasi dan Komunikasi Prop. Jatim dalam mengelola issue penting PIA dan sekaligus mencerminkan cara pengelolaan issue pemberitaan pada umumnya. Secara khusus, penelitian ini menjelaskan pendekatan komunikasi yang dipergunakan oleh public relations Pemprop Jatim dalam mengelola issue pemberitaan PIA dan sekaligus keterlibatannya dalam proses pengambilan keputusan oleh dominant coalition berkaitan dengan pengelolaan issue pemberitaan PIA. Tesis ini meneliti pendekatan komunikasi one-way dan two-way communication atau pendekatan komunikasi satu dan dua arah. One-way communication merupakan pendekatan komunikasi dimana pesan menjadi "tujuan akhir" dari suatu organisasi, sedangkan two-way communication melihat pesan sebagai "sasaran antara", dimana harmoni antara institusi dengan publiknya merupakan tujuan akhir dari organisasi. J Gruning dan Hunt berpendapat bahwa organisasi olahraga, teater, promosi produk, pemerintah, asosiasi nir laba dan bisnis biasanya menggunakan one-way communication (Gruning, 1984: 303). Sementara itu, Sriramesh Krishnamurty mengatakan bahwa public relations strategis atau two-way communication biasanya dipraktekkan di negara-negara demokratis (Sriramesh, 2004: 5). Berdasarkan cara Disinfokom Prop. Jatim memaknai arti kata "public relations" sebagai membangun image, maka dalam pengelolaan issue PIA, "pesan" menjadi tujuan akhir dari organisasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa Disinfokom Prop. Jatim menggunakan one-way communication kepada publiknya. Sementara itu, melihat posisi kuat dominant coalition dalam kaitannya dengan pengelolaan issue, termasuk PIA, serta sekaligus pemanfaatan ekspert guna menunjang tugas-tugas public relations maka dapat disimpulkan bahwa Disinfokom Jatim menjalankan tugas sebagai teknisi atau technician public relations. Disinfokom Prop. Jatim menjalankan peran demikian didasarkan Peraturan Daerah (Perda) yang tidak memungkinkan institusi ini untuk menjalankan two-way communication dan manager public relations. Oleh karena itu disarankan agar Pemprop Jatim membentuk sebuah sub-dinas baru yang memungkinkan untuk menjalankan fungsi timbal balik dengan publiknya, tidak hanya komunikasi timbal balik dengan institusi pemerintah.

Actions (login required)

View Item