Imamul Muttaqin, 09031511 M (2005) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KUSTA SUBKLINIS PADA NARAKONTAK SERUMAH DAN TIDAK SERUMAH PENDERITA KUSTA : Studi Epidemiologi Pada Desa Endemik Dan Hiperendemik Kusta Di Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2006-muttaqinim-1850-tkm0806.pdf Download (800kB) | Preview |
|
|
Text (Fulltext)
36069.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Penderita kusta Kabupaten Sumenep tahun 2004 berjumlah 667 orang, prevalensi 6,63 per 10.000 penduduk, paling tinggi nomer 2 di Propinsi Jawa Timur sebagai daerah endemik kusta . Kecamatan Talango merupakan kecamatan tertinggi di Kabupaten Sumenep dengan prevalensi 30,9/10.000 penduduk. Selain itu hasil pemeriksaan Kontak Intensif tahun 2004 di Sumenep jumlah penderita yang ditemukan lebih banyak yang merupakan penderita kontak tetangga 188 (83,6%) daripada kontak serumah 37 (16,4%). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik individu dan lingkungan pada narakontak serumah dan tidak serumah penderita kusta (umur, wilayah, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama kontak, keadaan ventilasi, lantai rumah, padat penghuni, pencahayaan). Melakukan uji serologik pada narakontak serumah dan tidak serumah penderita kusta. Menganalisis faktor karakteristik narakontak serumah dan tidak serumah yang berhubungan dengan terjadinya kusta subklinik di desa endemik dan hiperendemik kusta Kecamatan Talango. Metode yang digunakan adalah rancangan studi crossectional. Sampel pada penelitian ini 100, berasal dari narakontak serumah penderita kusta sebesar 50 responden dan tidak serumah 50 responden. Dari 50 responden narakontak serumah tersebut berasal dari daerah endemik (Gapurana) sebanyak 25 dan hiperendemik (Kombang) sejumlah 25, demikian juga 50 responden narakontak tidak serumah berasal dari daerah endemik 25 dan hiperendemik 25. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dilapangan terhadap karakteristik responden dan lingkungannya. Sedangkan pengambilan sampel darah (untuk diambil dan diperiksa serumnya) dilakukan secara langsung terhadap responden, untuk selanjutnya. dilakukan tes serologi ELISA di laboratorium Leprosy TDC – UNAIR.. Data disajikan secara diskriptif dan juga dianalisa menggunakan analisis Chi-Square untuk uji hubungan dan analisis Regresi Logistik untuk uji pengaruh. Hasil penelitian menunjukkan jumlah seropositif infeksi kusta untuk IgM adalah 28 orang (28%). Dimana proporsi seropositif antibody kusta narakontak serumah ada 13 responden dan pada narakontak tidak serumah adalah 15 responden. Dengan p= 0,656 (p > 0,05) tidak terdapat hubungan yang bermakna atas terjadinya seropositip antibodi kusta pada kelompok narakontak serumah dan tidak serumah. Jika dilihat menurut wilayah diketahui bahwa dari 28 subklinik kusta positif tersebut berasal dari daerah endemik (Gapurana) ada 12 responden, dari daerah hiperendemik (Kombang) ada 16 responden. Dengan p= 0,373 (p > 0,05) tidak terdapat hubungan yang bermakna atas terjadinya seropositip antibodi kusta pada daerah endemik dan hiperendemik. Dengan uji Chi - square diketahui p > 0,05 tidak terdapat hubungan antara faktor wilayah, umur, jenis kelamin, kepadatan penghuni, keadaan ventilasi, keadaan lantai. Dengan p < 0,05 ada hubungan lamanya kontak, tingkat pendidikan dan pencahayaan alami dengan terjadinya seropositip antibody kusta. Saran yang dapat diajukan untuk peneliti lain adalah perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut dalam masalah kusta, dengan memperhatikan faktor lingkungan dan staus gizi. Sedangkan untuk pemegang program, tetap secara aktif menemukan penemuan kasus baru, bila mungkin menggunakan teknik serologi untuk pemantauan dini di daerah endemik, dengan menggalang partisipasi aktif keluarga penderita.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK TKM.08/06 Mut f | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Subclinical Leprosy, household contact, ELISA test. | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA639-642 Transmission of disease R Medicine > RC Internal medicine > RC109-216 Infectious and parasitic diseases |
|||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kesehatan Masyarakat | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Anisa Septiyo Ningtias | |||||||||
Date Deposited: | 2016 | |||||||||
Last Modified: | 10 Jul 2017 20:55 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36069 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |