Muhammad Nadlir Fakhry, 090214759 (2005) EFEK STIMULASI MEDAN ELEKTROMAGNETIK TERHADAP PENYEMBUHAN PATAH TULANG TIBIA TIKUS, PUTIH (RATTUS NOR VEGICUS) PASCAOVARIEKTOMI PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2006-fakhrymuha-1962-kkakkt-k.pdf Download (422kB) | Preview |
|
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2006-fakhrymuha-1962-kkakkt-k.pdf Download (422kB) | Preview |
Abstract
Stimulasi Medan Elektromagnetik merupakan salah satu terapi tambahan pada usaha untuk mempercepat proses penyembuhan patah tulang pada keadaan pascamenopause, akan tetapi prosesnya belum dapat dijelaskan. Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan proses penyembuhan patah tulang pascaovariektomi oleh stimulasi medan elektromagnetik. Ada tiga indikator penyembuhan patah tulang yang dipakai, yaitu : jumlah osteoblas yang mengekspresikan TGF, jumlah osteoblas, dan ketebalan kalus. Dua puluh tikus putih (Rattus norvegicus) betina terlebih dahulu dilakukan ovariektomi agar dapat menyerupai keadaan pascaomenopause, satu minggu kemudian dilakukan frakturisasi pada tulang tibia. Dua puluh tikus tersebut kemudian dibagi dalam dua kelompok, sehingga setiap kelompok terdiri dari sepuluh tikus. Kelompok 1 adalah kelompok kontrol yang tidak mendapatkan stimulasi medan elektromagnetik. Kelompok 2 adalah kelompok yang mendapatkan stimulasi medan elektromagnetik selama 6 jam sehari selama 4 minggu. Semua tikus kemudian diperiksa secara histologis dan imonuhistokimia untuk mengetahui jumlah osteoblas yang mengekspresikan TGF, jumlah osteoblas, dan tebal kalus. Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah osteoblas yang mengekspresikan TGF (0,78 ± 0,61 osteblas plp untuk kontrol dan 2,75 ± 0,368 osteblas plp untuk perlakuan), jumlah osteoblas (4,88 ± 1,35 osteblas plp untuk kontrol dan 12,62 ± 1.98 osteblas plp untuk perlakuan) dan tebal kalus (166,5±15,99 untuk kontrol dan 184,0± 57.63 untuk perlakuan). Dan hasil statistika menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada jumlah osteoblas yang mengekspresikan TGF dan jumlah osteoblas (p<0,05)., sedangkan terdapat perbedaan yang tidak bermakna pada tebal kalus pada kelompok 1 dibanding dengan kelompok 2 (p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stimulasi medan elektromagnetik dapat merangsang penyembuhan patah tulang pada keadaan pasacaovariektomi melalui peningkatan jumlah osteoblas yang mengekspresikan TGF dan jumlah osteoblas. Pada akhirnya diharapkan stimulasi medan elektromagnetik dapat merangsang penyembuhan patah tulang pada penderita osteoporosis.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK TKD 09/06 Fak e | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | electromagnetic field stimulation, fracture healing, ovariectomy | |||||||||
Subjects: | Q Science > QC Physics > QC669-675.8 Electromagnetic theory S Agriculture > SF Animal culture > SF405.5-407 Laboratory animals |
|||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran Dasar | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Anisa Septiyo Ningtias | |||||||||
Date Deposited: | 2016 | |||||||||
Last Modified: | 24 Aug 2016 02:53 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36147 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |