SILVIA ERYANI, 030310342 N (2006) NOTARIS SELAKU PPAT DALAM PERAN SERTANYA MEMUNGUT PAJAK BPHTB BERKAITAN DENGAN AKTA YANG DIBUATNYA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2006-eryanisilv-3296-tmk860-k.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2006-eryanisilv-3296-tmk8606.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Tanah dan Bangunan yang berdiri dalam suatu wilayah negara, secara otomatis dikuasai oleh Negara, dan yang dalam kenyataannya sangat memberi manfaat ekonomi bagi pemiliknya. Bagi mereka yang memperoleh manfaat atas obyek tersebut, adalah wajar menyerahkan sebagian dari kenikmatan yang diperolehnya kepada negara melalui pembayaran pajak. Pembayaran pajak merupakan perwujudan pengabdian dan peran serta langsung dari setiap warga negara dan aparat pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk pembangunan negara. Sehingga tanggung jawab dalam pelaksanaan pemungutan pajak berada pads anggota masyarakat. Seorang pejabat umum dalam hal ini Notaris selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), dalam melakukan pekerjaannya sebagai pembuat akta, tidak bisa lepas dari lembaga perpajakan, yang secara langsung berhadapan dengan calon wajib pajak, jadi sudahlah sepantasnya pejabat tersebut berperan serta untuk memberikan himbauan kepada calon wajib pajak tersebut untuk menyelesaikan kewajibannya membayar pajak. Dalam prakteknya Pajak Bea Perolehan Hak atas Bumi dan Bangunan (BPHTB), adalah pajak yang terkait langsung dengan togas dan pekerjaan Notaris selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Hal tersebut terkait dengan adanya proses transaksi antara lain jual beli, hibah, dan tukar menukar.

Actions (login required)

View Item