Hayati, 090315009m
(2005)
PENGARUH PEMBERIAN KAFEIN TERHADAP PENGHEMATAN GLIKOGEN OTOT PADA LATIHAN SUBMAKSIMAL.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Kafein sejak ditemukan 4500 tahun yang lalu bisa didapatkan pada kopi, teh, minuman ringan dan minuman berenergi serta obat-obatan. Pemberian kafein pada atlet yang melakukan latihan intensitas tinggi (mendekati maksimal) dapat meningkatkan penampilan melalui beberapa mekanisme seperti meningkatkan penggunaan lemak selama latihan sehingga terjadi penghematan terhadap cadangan glikogen di otot. Hal ini menjadi penting mengingat konsentrasi glikogen otot yang tinggi sangat berguna dalam meningkatkan penampilan pada olahraga aerobik, selain itu kafein juga merangsang lipolisis pada jaringan lemak melalui peningkatan sekresi katekolamin dan kemudian meningkatkan oksidasi asam lemak bebas oleh otot yang aktif dan akhirnya jugs menghemat glikogen otot. Penelitian para ahli menunjukkan adanya kontroversi pendapat tentang efek kafein terhadap penghematan glikogen otot seperti yang dikemukakan oleh Chesley ( 1998 ) bahwa pemberian kafein 9 mg/kg berat badan 1 jam sebelum bersepeda dengan beban 80% VO2 max menyebabkan penghematan glikogen otot sebesar 28% tetapi Jackman ( 1996 ), Laurent ( 2000 ) dan Graham ( 2000 ) menyatakan bahwa pemberian kafein sebelum latihan tidak menghemat glikogen sehingga perlu dilakukan penelitian untuk membuktikankontroversi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kafein 9 mg/kg berat badan 1 jam sebelum latihan submaksimal terhadap penghematan glikogen otot pada 33 ekor tikus Rattus Norvegicus Wistar jantan usia dewasa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Posttest only Control Group Design dengan kelompok 1. kontrol 2. latihan tanpa kafein 3. latihan dengan kafein yang bertujuan untuk membuktikan adanya penghematan glikogen otot pada latihan dengan kafein dibandingkan dengan latihan tanpa kafein. Pemberian kafein dilakukan 1 jam sebelum latihan submaksimal dengan beban 3% selama 80% kemampuan renang maksimal. Setelah itu segera dilakukan pengambilan jaringan otot Gastrocnemius kanan dan dibuat sediaan histikimia dengan pewarnaan PAS ( Periodic Acid Schiff) lalu dilakukan penghitungan skor glikogen otot menggunakan mikroskop cahaya dengan pembesaran 400 X dengan bantuan gratikulae. Hasil skoring glikogen otot ketiga kelompok menunjukkan p <0,05 ( 70,9355 ± 11,2990, 44,1373 ± 11,7372 , 55,4509 ± 7,3272 ) P = 0,000. Beda penggunaan glikogen antara kelompok kontrol dan kelompok latihan tanpa kafein adalah sebesar 26,7982 dan antara kelompok kontrol dan kelompok latihan dengan kafein adalah sebesar 15,4846 sehingga terjadi penghematan penggunaan glikogen sebanyak 15,9491% (P = 0,013 ). Dengan demikian pemberian kafein 1 jam sebelum latihan submaksimal lebih menghemat penggunaan glikogen otot dibanding latihan submaksimal tanpa kafein.
Actions (login required)
|
View Item |