DANIK AGUSTIN PURWANTININGRUM, 090415417/M
(2006)
PENGARUH LATIHAN RENANG INTENSITAS RINGAN DAN BERAT TERHADAP PANJANG TULANG, TINGGI DAN JUMLAH SEL KONDROSIT LEMPENG EPIFISE TIBIA TIKUS PUTIH JANTAN USIA PERTUMBUHAN : Penelitian ksperimental Laboratoris.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Pertumbuhan memanjang tulang terjadi pada lempeng epifise tulang panjang dan ditentukan oleh aktivitas kondrosit didalamnya. Pada tempat tersebut, kartilago dibentuk melalui proliferasi dan hipertrofi kondrosit serta sintesis matriks ekstraseluler, sehingga pertumbuhan memanjang tulang dan dalam hal ini tinggi tubuh, merupakan hasil dari proliferasi dan hipertrofi kondrosit pada lempeng epifise. Aktifitas lempeng pertumbuhan dikendalikan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu genetik, endokrin, parakrin atau autokrin. Beberapa hormon berperan penting untuk pertumbuhan memanjang tulang yang normal , namun telah diketahui secara umum bahwa Growth Hormone (GH) merupakan hormon utama dalam hal ini. Sekresi Growth Hormone dipengaruhi oleh banyak faktor dan latihan fisik dengan intensitas yang tepat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan intensitas renang terhadap panjang tulang, jumlah dan tinggi sel kondrosit lempeng epifise, serta hubungan antara intensitas renang dengan peningkatan panjang tulang. Studi ini menggunakan desain separate sample pretest posttest control group yang terdiri dari 28 ekor ekor tikus putih jantan, umur 3 minggu. Hewan coba secara acak dibagi menjadi 4 kelompok yaitu 2 kelompok perlakuan, 1 kelompok kontrol pretest, dan 1 kelompok kontrol posttest. Kelompok perlakuan pertama adalah kelompok renang intensitas rendah dengan beban 3% BB, dan kelompok perlakuan kedua adalah kelompok renang intensitas berat dengan beban 9% BB. Latihan diberikan tiga kali seminggu selama 6 minggu. Pengamatan secara histomorfometri dilakukan pada tulang tibia setelah dibersihkan, difiksasi, didekalsifikasi, direndam dalam paraffin, dipotong sejajar dengan sumbu panjang tulang setipis 6µ, dan dicat dengan Haematoxylin-Eosin. Panjang tulang diukur menggunakan caliper sedangkan jumlah dan tinggi sel diukur berdasarkan foto menggunakan kamera digital yang dipasang pada mikroskop cahaya dengan pembesaran 400 kali, dan dianalisa dengan program Adobe photoshop 7.0. Data dianalisa menggunakan analisa multivariate analysis of variance (MANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa renang intensitas ringan dan best meningkatkan panjang tulang, jumlah dan tinggi sel kondrosit lempeng epifise pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol posttest, namun peningkatan lebih tinggi terjadi pada kelompok renang intensitas berat. Panjang tulang pada intensitas ringan 31,91 ± 1,32 mm, intensitas berat 35,02 ± 0,96 mm, sedangkan kontrol posttest 30,17 ± 0,99 mm. Tinggi kondrosit pada intensitas ringan 70,14 ± 2,21 µm, intensitas berat 81,22±1,88 gin, dan kontrol posttest 57,02 ± 0,95 µm. Jumlah kondrosit pada intensitas ringan 9,41 ± 0,34 sel/104 µm, intensitas berat 10,67 ± 0,32 sel/104. dan pada kontrol posttest 8.39 ± 0.24 cells/10 µm² Analisa lebih lanjut dengan Manova menunjukkan perbedaan yang bermakna pada panjang tulang, jumlah dan tinggi sel kondrosit diantara kelompok perlakuan. Hasil uji diskriminan mengungkapkan bahwa tinggi dan jumlah kondrosit memberikan kontribusi yang bermakna terhadap perbedaan tersebut. Uji korelasi membuktikan bahwa terdapat korelasi positif antara jumlah dan tinggi sel kondrosit dengan panjang tulang, dan antara intensitas latihan renang dengan panjang tulang. Penelitian ini telah membuktikan bahwa latihan renang dengan intensitas yang tepat dapat meningkatkan panjang tulang, jumlah dan tinggi sel kondrosit lempeng epifise tibia, dan terdapat korelasi positif antara jumlah dan tinggi sel kondrosit dengan panjang tulang, serta antara intensitas latihan renang dengan panjang tulang.
Actions (login required)
|
View Item |