PERSEPSI DAN PERILAKU MASYARAKAT PENDIDIKAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MANAJEMEN BERBASISSEKOLAH UNTUK MENSUKSESKAN WAJIB BELEJAR 9 TAHUN : Studi Kasus Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Pada Pendidikan Dasar Di Kabupaten Sumenep

H. MOH. BAHRI AROFAH (2006) PERSEPSI DAN PERILAKU MASYARAKAT PENDIDIKAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MANAJEMEN BERBASISSEKOLAH UNTUK MENSUKSESKAN WAJIB BELEJAR 9 TAHUN : Studi Kasus Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Pada Pendidikan Dasar Di Kabupaten Sumenep. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2007-arofahhmoh-3836-kkbkk-2-k.pdf

Download (470kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2007-arofahhmoh-3836-tmppl01-p.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Pendidikan Nasional telah memutuskan untuk mengimplementasikan Wajib Belajar 9 Tahun sebagai salah satu cara meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Untuk menjalankan kebijakan ini, pemerintah mengadopsi kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah. Dengan kebijakan ini, sekolah mempunyai otonomi untuk mengatur dirinya sendiri, sehingga pihak sekolah sebagai pihak yang mengetahui kondisi dan permasalahan sekolah secara lebih rinci dapat mengambil tindakan ataupun melaksanakan satu program untuk menyelesaikan permasalahan ini. Keberhasilan dari kebijakan ini tergantung dari para pelaku kebijakan ini, yaitu masyarakat pendidikan dan kita dapat melihat perilaku mereka dalam melaksanakan kebijakan ini. Perilaku masyarakat pendidikan dalam melaksanakan kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah dipengaruhi oleh beberapa pertimbangan, antara lain adalah persepsi mereka tentang Manajemen Berbasis Sekolah dan segala hal yang terkait dengan Manajemen Berbasis Sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi dan perilaku masyarakat pendidikan dalam melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah. Tiga tahun yang lalu, Departemen Pendidikan Nasional masih mengadopsi sistem sentralisasi. Pada saat itu, segala sesuatu dikontrol oleh pusat. Sekolah hanya menjadi pelaksana dari keputusan yang telah diambil oleh pemerintah. Seiring dengan berjalannya waktu, maka pemerintah mengganti kebijaksanaan dengan desentralisasi pendidikan, yaitu Manajemen Berbasis Sekolah. Pada sistem manajemen ini, otoritas untuk mengatur sekolah diberikan kepada pihak sekolah. Sekolah beserta dengan elemen-elemennya, seperti kepala sekolah, guru, dan administratur sekolah yang mengetahui tentang keadaan sekolah diberikan otoritas untuk mengatur sekolah. Dengan keadaaan ini diharapkan bahwa permasalahan yang ada di sekolah akan dapat diselesaikan dengan efektif dan efisisen. Untuk mengetahui persepsi dari masyarakat pendidikan, peneliti menemui beberapa informan dan melaksanakan wawancara dengan mereka untuk mengetahui persepsi mereka tentang sistem Manajemen Berbasis Sekolah dan hal-hal yang lain yang terkait dengan Manajemen Berbasis Sekolah. Informan-informan tersebut adalah kepala sekolah, guru, administratur sekolah, komite sekolah, pegawai dinas pendidikan dan dewan pendidikan. Sedangkan untuk mengetahui perilaku dari masyarakat pendidikan, peneliti melakukan observasi secara langsung ke lapangan. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat pendidikan kebanyakan sudah benar dan seragam, hanya beberapa orang yang mempunyai persepsi yang salah tentang sistem Manajemen Berbasis Sekolah. Sedangkan perilaku masyarakat pendidikan dalam melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah secara mayoritas sudah seperti apa yang diharapkan. Kondisi pelaksanaan prinsip-prinsip dasar seperti demokrasi, akuntabilitas, responsibilitas, responsivitas, transparansi dan keterbukaan, partisipasi dari masyarakat dan pembelajaran dengan metode PAKEM sudah baik, kecuali responsivitas sekolah. Kepala sekolah sebagai manajer sekolah dalam merencanakan program telah mengikutkan komite sekolah dan dewan guru dan kepala sekolah juga memperhatikan usulan-usulan mereka, guru sebagai pengajar telah banyak yang menerapkan metode pembelajaran PAKEM, dan komite sekolah telah ikut berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah, mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kendala dalam melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah, oleh karena itu peneliti memberikan beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TMPPL 01/07 Aro p
Uncontrolled Keywords: School-Based Management, Perception, Behavior, educational community
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM711-806 Groups and organizations > HM756-781 Community
L Education > LB Theory and practice of education > LB5-3640 Theory and practice of education > LB2801-3095 School administration and organization > LB3011-3095 School management and discipline
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana
Creators:
CreatorsNIM
H. MOH. BAHRI AROFAHNIM090310675-L
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHaryadi, Drs., M.SiUNSPECIFIED
Thesis advisorAntun Mardiyanta, Drs., MAUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 2016
Last Modified: 07 Jun 2017 17:12
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36339
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item