UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI

NUR HASANAH (2003) UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2007-hasanahnur-3782-tkm03_07.pdf

Download (189kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2007-hasanahnur-3782-tkm03_07.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian sosial dan psikologik diperlukan instrumen yang baik dan mampu memberikan hasil ukur yang akurat. Instrumen yang baik harus memenuhi sekurang-kurangnya dua syarat, yaitu valid dan reliabel. Dalam rangka pengujian validitas dan reliabilitas instrumen, para praktisi seringkali menggunakan uji korelasi Pearson. Akan tetapi uji ini tidak dapat menganalisis hubungan antar item dalam instrumen secara simultan sebagaimana metode multivariat. Saat ini telah dikembangkan bermacam teknik analisis multivariat, salah satu diantaranya adalah analisis faktor konfirmatori yang sangat berguna untuk pengujian validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian di bidang ilmu sosial dan perilaku, misalnya tes sikap, tes bakat, atau tes kepribadian. Di kalangan mahasiswa perguruan tinggi analisis faktor konfirmatori ini belum banyak dikenal dan. diterapkan, dengan alasan kurang praktis karena memerlukan operasi software khusus, yang tidak semua orang memahaminya. Atas dasar hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penerapan analisis faktor konfirmatori pada suatu kasus tertentu. Kasus yang dimaksud adalah data basil penelitian Ah. Yusuf tentang sikap perawat yang diukur menggunakan skala Likert. Dari 44 item kuesioner yang ada diambil secara acak sebanyak 30 item untuk dianalisis. Analisis faktor konfirmatori dilakukan secara simulasi pada jumlah variabel pengamatan yang berbeda¬beda maupun pada besar sampel yang bervariasi. Simulasi yang sama terhadap kasus yang sama juga dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil simulasi menunjukkan bahwa uji korelasi Pearson menghasilkan lebih banyak butir yang valid (90%) dibandingkan hasil analisis faktor konfirmatori (70%). Selanjutnya basil uji McNemar menyimpulkan adanya perbedaan yang signifikan mengenai basil uji validitas antara kedua metode, dengan p=0,031. Bagaimanapun, analisis faktor konfirmatori dipandang lebih sesuai untuk pengujian validitas instrumen sikap dan secara kualitas memiliki validitas yang lebih tinggi daripada korelasi Pearson karena mampu menganalisis korelasi antar butir dalam instrumen secara simultan sehingga tersusun suatu model.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKC KK TKM 03/07 Has u
Uncontrolled Keywords: Instrument validity, confirmatory factor analysis, Pearson correlation test
Subjects: R Medicine
R Medicine > R Medicine (General) > R5-130.5 General works
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kesehatan
Creators:
CreatorsNIM
NUR HASANAHNIM090114300-M
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSUNARJO, Dr. dr., MS., MScUNSPECIFIED
Thesis advisorHARI BASUKI, Dr. dr., M.KesUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 2016
Last Modified: 07 Jun 2017 17:47
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36359
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item