CINDY OCTAFIA IRAWATI, 031043011 (2011) MISLEADING INFORMATION OLEH PENILAI PADA PENERBITAN PROSPEKTUS (STUDI KASUS : AKUISISI PT FAJAR BUMI SAKTI OLEH PT BUMI RESOURCES). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2012-irawaticin-23897-thb-04-1-k.pdf Download (302kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s2-2012-irawaticin-20208-thb0412.pdf Restricted to Registered users only Download (794kB) | Request a copy

Abstract

Investasi di pasar modal mempunyai resiko yang lebih tinggi jika dibandingkan jenis investasi lainnya. Oleh karena itu, keputusan untuk memilih investasi di pasar modal harus melewati pertimbangan yang matang. Keputusan investasi sangat dipengaruhi oleh informasi mengenai performa Emiten yang tercermin lewat Prospektus. Salah satu profesi penunjang pasar modal yang berperan dalam penyusunan pendapat dan atau penilaian yang tercantum dalam Prospektus adalah Penilai. Fungsi Penilai adalah sebagai pihak yang memberikan jasa profesional dalam menentukan nilai wajar dari harta milik perusahaan (aktiva) berdasarkan ketentuan SPI dan KEPI. Dalam melaksanakan penilaian, Penilai dapat melakukan kelalaian atau kesalahan sehingga memberikan gambaran yang menyesatkan (missleading information) pada penerbitan Prospektus, yaitu memberikan keterangan yang tidak benar tentang Informasi / Fakta Materiil atau tidak memuat keterangan yang benar tentang Informasi / Fakta Materiil yang diperlukan. Misleading information oleh Penilai pada penerbitan Prospektus merupakan salah satu bentuk pelanggaran hukum pasar modal. Apabila para pihak, dalam hal ini adalah investor yang merasa dirugikan atau Bapepam LK dan asosiasi profesi Penilai merasa keheratan atas terjadinya misleading information oleh Penilai tersebut, maka pihak yang dirugikan ataupun berkeberatan dapat mengajukan baik upaya hukum maupun tindakan hukum.

Actions (login required)

View Item