RICHIE PIERRE TANIOWAS, 031042060 (2012) PENEGAKAN KODE ETIK BAGI NOTARIS YANG MEMPROMOSIKAN DIRI DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN INTERNET. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2013-taniowasri-22659-5.abstr-t.pdf Download (147kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s2-2013-taniowasri-22659-13full.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dalam perkembangan dan tuntutan globalisasi internet adalah teknologi yang dapat memberikan informasi tercepat di seluruh dunia. Dalam UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik khususnya dalam pasal 4, disitu kita akan mendapati amanat supaya masyarakat Indonesia lebih giat membuka internet untuk perkembangan masyarakat Indonesia. Dalam tesis ini penyusun mengkaji tentang notaris mempromosikan diri dengan menggunakan layanan internet dan apa sanksi pagi notaris yang melanggar ketentuan dalam pasal 4 Kode Etik Notaris Berdasarkan penelitian penulis dapat dikemukakan bahwa notaris yang memberikan informasi kepada masyarakat dengan menggunakan layanan internet itu diperbolehkan karena demi kemajuan masyarakat, akan tetapi apabila notaris bertujuan demi ketenaran itu dilarang. Sanksi Kode Etik terdapat dalam pasal 6 Kode Etik Notaris yaitu teguran, peringatan, pemecatan sementara (schorsing), pemecatan dari keanggotaan perkumpulan (onzetting), pemberhentian dengan tidak hormat dari keanggotaan perkumpulan Sanksi ini seakan-akan hanya tergantung pada Dewan Kehormatan karena tidak ada ketegasan dalam pemberian sanksi

Actions (login required)

View Item