NORA APRILIANE WULANI, 031042084 (2012) SURAT PERNYATAAN TANAH (SPT) DALAM PENDAFTARAN TANAH DI KOTAWARINGIN TIMUR - SAMPIT. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2013-wulaninora-22770-6.abstr-t(1).pdf Download (260kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s2-2013-wulaninora-22770-12full.pdf Restricted to Registered users only Download (752kB) | Request a copy

Abstract

Seiring perkembangan zaman saat ini di Indonesia, kebutuhan terhadap tanah semakin meningkat. Nilai tanahpun kini semakin beraneka ragam dan berharga tinggi. Tanah dapat dijadikan sebagai aset investasi jangka panjang karena nilainya yang tinggi. Terlepas dari itu, tanah dijadikan sebagai alat dalam berbisnis, misalnya dapat dijadikan sebagai jaminan utang. Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap tanah belum tentu pemahaman masyarakat terhadap pendaftaran tanah pun meningkat. Di Kotawaringin Timur tidak banyak masyarakat yang mengerti arti penting pendaftaran tanah. Ditemukannya masyarakat yang menganggap bahwa alas hak yang dimilikinya cukup untuk menerangkan bahwa yang memiliki suatu tanah tersebut adalah dirinya. Alas hak demikian disebut dengan Surat Pernyataan Tanah (SPT) untuk wilayah Kalimantan Tengah. Surat Pernyataan Tanah (SPT) kedudukannya berbeda dengan petok, girik, letter C, karena hal itu tergolong dalam pemberian hak lama atau kegiatan konversi. Sedangkan Surat Pernyataan Tanah (SPT) merupakan golongan pemberian hak baru yang terjadinya berasal dari Penetapan Pemerintah. Surat Pernyataan Tanah (SPT) dalam fungsinya digunakan dan diakui sebagai dasar dalam Pendaftaran Tanah, karena Surat Pernyataan Tanah (SPT) masuk dalam golongan alas hak yang dilampirkan sebagai bukti perolehan hak atas tanah lainnya yang disebutkan dalam Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999.

Actions (login required)

View Item