ASHARI, 071044023 (2013) PENGUATAN WILAYAH PERBATASAN: STUDI KASUS PULAU SEBATIK KABUPATEN NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2013-ashari-26684-9.abstr-t.pdf Download (201kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2013-ashari-26684-19.full text.pdf Restricted to Registered users only Download (876kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dimulai dengan adanya pelbagai permasalahan perbatasan. Permasalahan ini meliputi aspek astagatra yakni trigatra (aspek alamiah; posisi geografis, sumber daya alam dan penduduk) dan pancagatra (ideologi, politik ekonomi, sosial budaya dan hankam). Dari permasalahan tersebut pemerintah mengambil kebijakan pengelolaan perbatasan baik dari Pusat, Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Nunukan. Kebijakan tersebut berupa regulasi, penguatan kelembagaan dengan membentuk Badan Pengelolaan Perbatasan dari nasional hingga kabupaten pembangunan infrastruktur dan pemberian anggaran yang cukup besar bagi Pulau Sebatik. Kemudian di tingkat Kabupaten kebijakan yang diambil selain infrastruktur dan pemberian anggaran terbesar nomor dua setelah Pulau Nunukan adalah kebijakan pembiaran agar masyarakat bisa melakukan kegiatan perdagangan dengan Tawau tanpa pajak meskipun melanggar peraturan. Selain itu melakukan pemekaran wilayah Pulau Sebatik dari 2 kecamatan menjadi lima kecamatan. Selanjutnya respon yang diberikan elite, baik formal dan informal serta massa bersifat postif dan negatif sesuai dampak kebijakan. Ekspektasi para pembuat kebijakan terhadap masyarakat lokal adalah mulai tidak tergantung dengan seberang, adanya regulasi yang memuat kearifan lokal dan penugasan pasukan pengamanan perbatasan yang multifungsi. Penelitian ini dibagi menjadi enam bab. Bab pertama berupa pendahuluan, berisi fenomena yang menggambarkan tema penelitian ini secara garis besar dan alasan tema penelitian ini dianggap menarik oleh peneliti serta menguraikan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab kedua menguraikan beberapa pendahuluan terdahulu yang dijadikan sebagai media komparasi dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Bab ini juga menjelaskan mengenai kerangka teori yang digunakan. Bab ketiga tentang metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, jenis data, tehnik pengumpulan data, tehnik pengolahan dan analisis data. Bab keempat berupa temuan data, terdiri dari tiga subbab; kebijakan-kebijakan Pemerintah Pusat, Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Nunukan, respon-respon elite dan massa terhadap kebijakan di Pulau Sebatik dan terakhir ekspektasi para pembuat kebijakan terhadap masyarakat lokal Pulau Sebatik di bidang politik, ekonomi dan pertahanan keamanan serta harapan elite lokal (formal dan informal) terhadap keberlanjutan dan keefektifan kebijakan perbatasan di Pulau Sebatik di masa mendatang. Bab kelima menjelaskan tentang analisis dan interpretasi data. Bab keenam berupa kesimpulan dan saran dari penelitian ini. Peneliti menyimpulkan bahwa kebijakan yang ada tidak menyelesaikan masalah perbatasan di Pulau Sebatik karena tidak memuat kearifan lokal.
Actions (login required)
View Item |