FITRIANA UTAMI DEWI, 090810333 (2010) EVALUASI SUB BAGIAN HUMAS IAIN SUNAN AMPEL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s3-2011-dewifitria-14616-tsk111-k.pdf Download (323kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s3-2011-dewifitria-12211-tsk1110.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini menjawab beberapa pertanyaan penting berikut ini, diantaranya bagaimanakah peran sub bagian Humas IAIN Sunan Ampel dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya? Faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat peran sub bagian Humas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya? Untuk menjawab masalah penelitian, peneliti menggunakan studi evaluasi dengan menggunakan model pyramid MacNamara yang dikenal dengan tahapan evaluasi input, outputs, outcomes. Penelitian evaluasi ini berbasis pada sumber primer dan sekunder, yakni wawancara mendalam dan dokumentasi. Melalui penelitian ini terjawab (1) Hasil penilaian terhadap peran sub bagian Humas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di IAIN Sunan Ampel terwujud pada a) tahap evaluasi inputs, menyatakan Pertama, dari 18 tugas pokok Humas, hanya 15 yang dilaksanakan Humas dengan baik, sedangkan 3 tugas lainnya belum dilaksanakan. Kedua, tingkat kemampuan Humas dalam bidang jurnalistik, seperti kemampuannya menuliskan press release, naskah pidato, dan berita website. dinilai dengan kriteria cukup sulit dan sulit dan memiliki score masing-masing 60, 58 dan 47. b) Evaluasi outputs untuk kinerja Humas, per januari 2009 sampai dengan Juni 2010 dinilai masih kurang optimal, karena antara realisasi dan rencana tidak sesuai. Hanya press release, berita website dan kliping berita secara realisasinya sesuai dengan rencana Humas. c) Evaluasi outcomes, dari penilaian stakeholders terhadap peran dan kinerja Humas dinyatakan, dalam perannya sebagai teknisi komunikasi, peran Humas belum berjalan dengan baik. Sedang press release, dan berita web yang ditulis Humas lebih banyak informasi tentang pimpinan. Untuk isi berita dari beberapa informan menyatakan lebih mudah dipahami. Sedangkan peran Humas sebagai manajer komunikasi, semua informan menilai tidak ada sama sekali. Karena untuk mengambil dan menentukan kebijakan dan keputusan di IAIN masih dilakukan oleh pimpinan, Humas hanya bekerja secara implementatif bukan sebagai konseptor. Sehingga dalam membangun citra lembaga bukan hanya tugas Humas, tetapi semua unit kerja yang ada di lingkungan IAIN. (2) faktor pendukung kinerja Humas, yaitu a) adanya legalitas lembaga Humas, dengan dikeluarkannya SK Rektor tentang lembaga Bagian Humas IAIN Sunan Ampel, b) dimilikinya Sumber Daya Manusia (SDM) Humas yang mempunyai kemampuan jurnalistik, ketrampilan berkomunikasi yang baik dengan stakeholders-nya dan pengetahuan tentang keHumasan, c) adanya dukungan dari para pimpinan terkait arti penting peran dan fungsi Humas di IAIN, dengan dikeluarkannya kebijakan yang sesuai dan proporsional terkait peran dan fungsi Humas di IAIN. Faktor penghambatnya, yaitu: a) belum adanya legalitas lembaga Humas, keberadaan Humas di IAIN hanya berdasar statuta institut. Dan posisi Humas dalam struktur IAIN Sunan Ampel berada di bawah koordinasi Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga, sehingga Humas tidak bisa kreatif, aktif dan inovatif. Humas cenderung pasif, bekerja hanya berdasar pada perintah atasan, b) terbatasnya SDM Humas yang mempunyai kemampuan jurnalistik, karena sebagian besar anggota staf Humas tidak mempunyai kemampuan jurnalistik dan pengetahuan Humas. c) belum adanya dukungan dari para pimpinan terkait arti penting peran dan fungsi Humas di IAIN. Karena belum ada suatu kebijakan yang memposisikan Humas sesuai dan proporsional terkait peran dan fungsi Humas di IAIN. Kebijakan yang dikeluarkan pimpinan hanya terkait masalah informasi lembaga Humas mendapatkan kewenangan untuk meliput dan mempublikasikan di website IAIN Sunan Ampel.

Actions (login required)

View Item