Budi Kurniawan (2015) Konstruksi Identitas Etnis Tionghoa dalam Harian Nusantara dan Jawa Pos dalam Kurun Waktu Tahun 2003 dan 2013-2014. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (ABSTRAK)
1. ABSTRAK.pdf Download (253kB) |
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
2. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (956kB) |
|
Text (BAB II KAJIAN PUSTAKA)
3. BAB II KAJIAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 17 January 2023. Download (315kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III METODE PENELITIAN)
4. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 17 January 2023. Download (187kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV KETIONGHOAAN DALAM HARIAN NUSANTARA DAN JAWA POS)
5. BAB IV KETIONGHOAAN DALAM HARIAN NUSANTARA DAN JAWA POS.pdf Restricted to Registered users only until 17 January 2023. Download (187kB) | Request a copy |
|
Text (KESIMPULAN)
6. BAB V KESIMPULAN.pdf Restricted to Registered users only until 17 January 2023. Download (187kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (212kB) |
Abstract
Reformasi tahun 1998 membuka ruang untuk meneliti etnis Tionghoa di Indonesia, khususnya dalam hal mengkonseptualisasikan kembali siapakah orang Tionghoa itu, salah satunya melalui analisis media surat kabar. Penelitian ini hendak melihat bagaimana konstruksi identitas Tionghoa dalam media etnik Harian Nusantara, serta media arus utama Jawa Pos. Dengan referensi teori identitas Stuart Hall, serta analisis wacana kritis Norman Fairclough pada teks kedua surat kabar, didapatkan bahwa walaupun era reformasi telah bergulir lima belas tahun, masih terdapat berbagai polaritas wacana yang mempengaruhi konstruksi ketionghoaan. Hal ini secara keseluruhan dipengaruhi oleh perbedaan posisi �kita� dan �mereka� dalam Harian Nusantara dan Jawa Pos, dimana melalui perbedaan dengan sang liyan, oposisi-oposisi yang mengartikulasi identitas itu dibentuk. Terpecahnya identitas karena tarikan wacana-wacana yang berbeda ini, menunjukkan beragamnya ketionghoaan. Dari berbagai oposisi wacana tersebut, ditemukan beberapa hal yang mewarnai bagaimana konstruksi identitas Tionghoa di dalam kedua surat kabar. Kedua surat kabar masih terus mereproduksi ketionghoaan esensialis yang mengacu pada penanda ras, maupun penanda ketionghoaan yang dianggap �asali� dari Tiongkok. Persepsi mengenai identitas hibrid juga diungkap dalam kedua surat kabar, dalam hal ini bercampurnya identitas lokal dengan identitas Tionghoa global lebih kental diungkapkan pada Harian Nusantara. Homogen atau heterogennya etnis Tionghoa juga dikonstruksi oleh kedua surat kabar, dimana dari internal etnis Tionghoa sendiri, cenderung ada kesadaran bahwa mereka heterogen, sedangkan dari eksternal, etnis Tionghoa cenderung dipandang sebagai etnis yang homogen. Jawa Pos memunculkan wacana akulturasi yang bersifat lebih cair, sedangkan Harian Nusantara mengumandangkan wacana multikulturalisme dengan sekat antar etnis yang jelas. Dari segi identitas nasional dan kewarganegaraan, tuntutan pengakuan atas identitas nasional dan wacana antidiskriminasi oleh Harian Nusantara lebih kuat dibandingkan Jawa Pos. Stereotip negatif warisan Orde Baru yang masih terlihat jejaknya pada surat kabar arus utama di edisi-edisi awal reformasi, makin lama makin berkurang.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TKBS 02/15 Kur k | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | identity, Chinese, media | |||||||||
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics | |||||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > S2 Kajian Sastra dan Budaya | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Husnul Khotimah | |||||||||
Date Deposited: | 21 Oct 2016 19:58 | |||||||||
Last Modified: | 22 Jan 2020 06:30 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/39304 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |