DANI HUMARDANI, 071224853017 (2014) ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI DIREKTUR PADA DIREKTORAT SABHARA POLDA KALIMANTAN SELATAN. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2015-humardanid-36225-5.abst-k.pdf Download (250kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 6.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi internal dalam organisasi dan eksternal dengan publik Direktur Direktorat Sabhara Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan, dan untuk mengetahui apa saja hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan strategi komunikasi internal dan eksternal pada Direktorat Sabhara Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber informan Direktur Sabhara, Bawahannya dan Masyarakat sebagai konsumen yang dilayani dan banyak berinteraksi dengan Sabhara, Teknik pengumpulan data adalah dengan melakukan wawancara mendalam, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini adalah Strategi komunikasi internal organisasi yang diterapkan 1) memposisikan diri sebagai komandan, bapak, kakak, dan teman bagi seluruh kesatuannya agar dapat menentukan pesan yang tepat. 2) Memanfaatkan media komunikasi yang beragam. 3) Menyampaikan tugas antara mengarahkan dan menginstruksikan. 4) Berkomunikasi dalam lingkungan formal dan informal. Ada dua lingkungan komunikasi yang dilakukan oleh Direktur Sabhara Pertama adalah lingkungan formal. Strategi komunikasi eksternal yang dijalankan adalah Patroli Dialogis Kedua. Hambatan-hambatan komunikasi yang dihadapi dalam komunikasi internal organisasi mencakup 1) Perbedaan Generasi dalam Anggota Sabhara Polda Kalimantan Selatan, 2) Masalah pribadi yang sedang menghimpit anggota, 3) Perbedaan tingkatan pangkat anggota, 4) Perbedaan tingkatan pendidikan anggota, 5) Beban kerja anggota yang tinggi, 6) Situasi dan kondisi pesan disampaikan yang tidak sedang kondusif. Sementara hambatan komunikasi eksternal dengan publik adalah 1) Perbedaan budaya antara satuan Sabhara dengan masyarakat Banjarmasin, 2) Potensi distorsi pesan karena komunikasi dua langkah, 3) Subjektivitas media dalam menerjemahkan pesan yang diterimanya dan pesan yang disampaikan, 4) Keterbatasan pada variasi media yang digunakan.

Actions (login required)

View Item