DODI KRISWANTO, NIM010900184 (2016) KORELASI KADAR ANTI-dsDNA SERUM DENGAN KADAR KOMPLEMEN SERUM (C3 dan C4) PADA PASIEN SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS AKTIF. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK .pdf Download (366kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) PPDS. IPD. 11-16 Kri k.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang : Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan penyakit autoimun multisistem dengan manifestasi klinis yang luas yang derajat penyakitnya dari ringan sampai berat mengancam jiwa. Anti-dsDNA serum dengan komplemen serum C3 dan C4, pada umumnya mencerminkan aktivitas penyakit, tetapi nilai atau kadar kedua marker tersebut masih belum konsisten pada setiap pasien SLE aktif. Tidak semua pasien SLE yang aktif mempunyai peningkatan kadar anti-dsDNA serum yang diikuti dengan penurunan kadar komplemen serum (C3 dan C4). Tujuan : Menentukan korelasi kadar anti-dsDNA serum dengan kadar komplemen serum (C3 dan C4) pada pasien SLE aktif Metode : Penelitian analitik cross sectional ini menggunakan uji korelasi Spearman, melibatkan 36 pasien SLE aktif. Diagnosis SLE ditegakkan dengan kriteria ACR 1997. Kadar anti-dsDNA serum diukur dengan metode Enzyme Immuno Assay (EIA) dan kadar komplemen serum diukur dengan metode endpoint nephlometry. Hasil : Dari 36 pasien yang diteliti, rerata usia adalah 30,58 ± 7,69 tahun. Sebagian besar pasien adalah perempuan (97,2%). Didapatkan median kadar anti-dsDNA serum 116,85 WHO unit/ml, median kadar C3 serum 49 mg/dL dan median kadar C4 serum 16 mg/dL. Hasil uji korelasi Spearman didapatkan korelasi negatif sedang yang bermakna antara kadar anti-dsDNA serum dengan kadar komplemen C3 dan C4 serum (p=0,001 r= -0,514; p=0,008 r= -0,437). Kesimpulan: Terdapat korelasi yang bermakna antara kadar anti-dsDNA serum dengan kadar komplemen C3 dan C4 serum pada pasien SLE aktif

Actions (login required)

View Item