ANDI TRIAS ARYANTO, 041112084 (2015) ANALISIS KECACATAN PRODUK FILLET SKIN ON RED MULLET DENGAN THE BASIC SEVEN TOOLS OF QUALITY DAN USULAN PERBAIKANNYA MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODES AND EFFECT ANALYSIS) PADA PT. HOLI MINA JAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text 1.cover.pdf Download (321kB)
	Text 2.abstrak.pdf Download (51kB)
	Text 3.daftar isi.pdf Download (57kB)
	Text 4.bab 1.pdf Download (73kB)
	Text 5.bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (237kB) | Request a copy
	Text 6.bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (213kB) | Request a copy
	Text 7.bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (233kB) | Request a copy
	Text 8.bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (53kB) | Request a copy
	Text 9.daftar pustaka.pdf Download (67kB)
	Text 10.lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (193kB) | Request a copy

Abstract

Persaingan yang semakin ketat membuat kualitas menjadi suatu nilai lebih dimata konsumen. Menjaga kualitas menjadi suatu kebutuhan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam bisnis. PT. Holi Mina Jaya merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak dalam bidang pengolahan ikan laut. Salah satu produk unggulan yang ditawarkan adalah Fillet Skin On Red Mullet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor kecacatan yang terjadi pada produk Fillet Skin On Red Mullet menggunakan analisis dari the basic seven tools of quality dan memberikan usulan perbaikan dengan failure modes and effect analysis (FMEA). Penelitian difokuskan pada tahapan produksi yang mempunyai dampak langsung terhadap produk jadi meliputi receiving, filleting, dan washing. Penelitian ini menggunakan lima dari tujuh dasar alat kualitas, yaitu flow chart, check sheet, histogram, cause and effect diagram, dan diagram pareto untuk mengidentifikasi kecacatan. Dari total produksi sebanyak 95.891,8 kg terdapat jenis kecacatan yang paling besar adalah bentuk daging salah sebesar 200,2 kg, kemudian ikan tidak segar sebesar 99,4 kg, dan yang terakhir daging tidak bersih dari duri sebesar 31,9 kg. Dari histogram dapat diketahui bahwa jumlah kecacatan terbesar terjadi pada bulan Oktober sebesar 46,4 kg, dan jumlah kecacatan paling kecil terjadi pada bulan Februari sebesar 14,5 kg. Cause and effect diagram menunjukkan faktor-faktor penyebab kecacatan berdasarkan lima kategori, yaitu mesin, manusia, metode, material, dan lingkungan. Dengan menggunakan diagram pareto dapat diketahui penyebab kecacatan paling tinggi berasal dari manusia, yaitu sebesar 54% dari seluruh kategori penyebab kecacatan yang ada. Untuk usulan perbaikan kualitasnya menggunakan metode FMEA dengan mencari nilai RPN (Risk Priority Number), telah dijelaskan tentang perhitungan nilai RPN dengan mengalikan nilai Severity, Occurence, dan Detection. Penyebab tertinggi dari setiap jenis kecacatan, seperti bentuk daging salah adalah karyawan kurang teliti, dan terampil dengan nilai RPN 120, kecacatan produk ikan tidak segar adalah SDM proses sortir kurang teliti nilai RPN sebesar 54, dan terakhir daging tidak bersih dari duri adalah karyawan kurang teliti dengan RPN sebesar 36. Kesemua penyebab berasal dari kategori manusia, karena memang kategori tersebut menjadi yang paling banyak menyebabkan kecacatan. Usulan perbaikan untuk penyebab kecacatan tersebut adalah menambah jumlah supervisor untuk kegiatan proses yang rawan terjadinya kesalahan, melakukan pelatihan terhadap karyawan yang baru direkrut, dan menanamkan pentingnya menjaga kualitas pada setiap orang yang terlibat dalam kegiatan produksi.

Actions (login required)

View Item