HENDRIANI CURTINAWATI, 111211133096 (2016) HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA ISTRI YANG BELUM MEMILIKI ANAK. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) 12.ABSTRAK .pdf Download (306kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) PSI.55-16 Cur h.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini didasari fenomena bahwa setiap tahunnya pasangan suami istri yang belum memiliki anak semakin meningkat. Padahal anak menjadi salah satu sumber kebahagian dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dengan kesejahteraan subjektif pada istri yang belum memiliki anak. Penelitian ini dilakukan di Klinik Fertilitas Tiara Cita dan Morula IVF Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan teori dan alat ukur yang dikembangkan oleh Diener (1984) untuk mengukur variabel kesejahteraan subjektif yang terdiri dari Positive Affect Negative Affect Scale (PANAS) dan Statisfaction with Life Scale (SWLS). Pada penerimaan diri, penulis menggunakan teori dan alat ukur yang dikembangkan oleh Sheerer (1996). Skala penerimaan diri menunjukkan nilai reliabilitas sebesar 0,827 dan kesejahteraan subjektif sebesar 0,777. Hasil analisa penelitian, diperoleh korelasi hasil antar variabel sebesar 0,788. Berarti hubungan antar variabel mempunyai arah hubungan yang positif dan signifikan, semakin tinggi penerimaan diri maka semakin tinggi pula kesejahteraan subjektif pada istri yang belum memiliki anak.

Actions (login required)

View Item