Penatalaksanaan Fisioterapi Bedah Torak pada Kasus Ventricular Septal Defect

Sandratia Eka Febrianggi, NIM011310213036 (2016) Penatalaksanaan Fisioterapi Bedah Torak pada Kasus Ventricular Septal Defect. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (467kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
251. 39916.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

VSD atau Ventricular Septal Defect merupakan salah satu penyakit kelainan jantung bawaan yang ada sejak bayi dilahirkan. Muskularis VSD terjadi lebih sedikit dan lokasinya pada bagian tengah dan apikal dari septum interventrikuler, dimana dapat merupakan defek yang tunggal atau dapat berupa lubang yang multipel (resembling Swisscheese). Defek pada septum subpulmonal (suprakristal) sering berhubungan dengan adanya aortic regurgitation sebab ujung arteri koronaria kanan dapat prolaps kedalam VSD. Kebocoran pada VSD mengakibatkan tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningkatkan aliran darah yang mengandung oksigen lebih banyak melalui defek tersebut ke ventrikel kanan. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru. paru yang dipenuhi oleh darah mengakibatkan naiknya tahanan vascular pulmoner. Jika tahanan pulmoner ini besar, maka tekanan ventrikel kanan akan meningkat dan mengakibatkan pirau terbalik, sehingga mengalirkan darah yang mengandung sedikit oksigen dari ventrikel kanan ke kiri, hal ini menyebabkan sianosis. Pada VSD sedang pasien mengeluh mudah lelah, sering mendapat infeksi pada paru sehingga sering menderita batuk. Pada VSD besar adalah sering menyebabkan gagal jantung pada umur antara 1-3 bulan, pasien menderita infeksi paru dan radang paru, berat badan naik lambat, kadangkadang terlihat sedikit sianosis. Hasil dari program latihan fisioterapi adalah peningkatan selisih nilai saat inspirasi dan ekspirasi untuk pengukuran mobilisasi sangkar torak sebelum program latihan di axilla 2 cm, di setinggi T4 2 cm dan di lower costa 3 cm dan sesudah program latihan dengan nilai selisih di axilla 4 cm, di setinggi T4 3 cm dan di lower costa 5 cm. Tes faal paru sederhana yang dilakukan sebelum program latihan dengan nilai tes hitung 14 dengan nilai normal 25, tes tiup tissue dengan jarak 20cm dan tes trifflo pasien hanya mampu bertahan 2 detik dan sesudah program latihan dengan nilai tes hitung 18, tes tiup tissue dengan jarak 25 cm dan tes trifflo pasien hanya mampu bertahan 6 detik. Indeks barthel yang dilakukan sebelum program latihan dengan nilai jumlah 10 dengan keterangan hasil ketergantungan sedang dan sesudah program latihan dengan nilai jumlah 16 dengan keterangan ketergantungan ringan.

Item Type: Thesis (Tugas Akhir D3)
Additional Information: KKA KK FV.ST.20/16 Feb p
Uncontrolled Keywords: VSD, Hasil Fisioterapi
Subjects: R Medicine > RD Surgery > RD520-599.5 Surgery by region, system, or organ
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM182-190 Other therapeutic procedures Including acupuncture, pneumatic aspiration, spinal puncture, pericardial puncture
Divisions: 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Fisioterapi
Creators:
CreatorsNIM
Sandratia Eka Febrianggi, NIM011310213036NIM011310213036
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAndriati, dr., Sp. KFRUNSPECIFIED
Thesis advisorIna Mardiana, SST.FTUNSPECIFIED
Depositing User: Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '-
Date Deposited: 26 Jul 2016 06:01
Last Modified: 15 Jun 2017 18:34
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/39916
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item