INDAH LUTFIYA, 101211131017 (2016) PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA REMAJA PUTRI PRA-PUBERTAS (Studi di SDN Pacarkembang 1/192, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) 1. ABSTRAK.pdf Download (344kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 300. 39995-ilovepdf-compressed.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kesiapan menarche merupakan hal yang harus dimiliki remaja putri prapubertas. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, usia menarche mengalami penurunan. Kota Surabaya merupakan salah satu kota yang memiliki jumlah remaja terbanyak di Provinsi Jawa Timur, khususnya di SDN Pacarkembang 1/192, Kecamatan Tambaksari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pola asuh orang tua terhadap kesiapan menarche pada remaja putri prapubertas. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain studi cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah siswi kelas IV dan V SD dengan besar sampel 55 siswi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Kesiapan menarche merupakan variabel terikat dalam penelitian ini. Sedangkan variabel bebas adalah pola asuh orang tua. Variabel perancu adalah tingkat pengetahuan dan jumlah sumber informasi. Penelitian ini menggunakan uji regresi logistik. Pengambilan data primer dilakukan dengan melakukan wawancara dan membagikan kuesioner kepada responden. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Dinas Pendidikan Kota Surabaya, SDN Pacarkembang 1/192 dan Badan Pusat Statistik Kota Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua tidak berpengaruh terhadap kesiapan menarche pada remaja putri pra-pubertas (p=0,887), namun, tingkat pengetahuan berpengaruh (p= 0,012). Tingkat pengetahuan mendukung kesiapan menarche, tetapi rata-rata tingkat pengetahuan remaja putri masih rendah. Mayoritas remaja putri pra-pubertas dididik dengan pola asuh otoritatif dan dinyatakan siap dalam menghadapi menarche. Mayoritas remaja putri prapubertas mendapatkan dua sumber informasi tentang menarche dan keluarga merupakan sumber informasi utama bagi mereka. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi pihak Bapemas KB Kota Surabaya dan Dinas Kesehatan untuk meningkatkan kinerja program Bina Keluarga Remaja (BKR) di setiap kelurahan Kota Surabaya. Pihak Bapemas dan KB disarankan memperluas sekolah binaan untuk pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Pihak sekolah disarankan memberikan materi keputrian pada siswi kelas IV dan V SD.

Actions (login required)

View Item