Sudibjo Hari Purnomo (1998) PENDEKATAN LINGKUNGAN DALAM PENANGGULANGAN PENYAKIT DEMAM TIFOID: Suatu kajian dalam bidang Epidemiologi Lingkungan. Universitas Airlangga, Surabaya. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-grey-2009-purnomosud-10726-abstract-o.pdf Download (13kB) | Preview |
|
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-grey-2009-purnomosud-9852-pidatos-o.pdf Download (126kB) | Preview |
Abstract
Penyakit demam tifoid terdapat hampir di seluruh dunia dan tak ada satu benuapun yang terbebas dari penyakit ini. Insidens penyakit ini sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain dan dari waktu ke waktu. sena dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat. Penyakit ini sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di daerah tropis khususnya di negara yang sedang berkembang. Insidens yang masih tinggi dari penyakit demam tipoid di negara yang sedang berkembang. sangat erat kaitannya dengan status sosio-ekonomi dan keadaan sanitasi lingkungan dari negara yang bersangkutan (Manson-Bahr, 1983). Berbeda dengan penyakit infeksi yang lain, penderita demam tipoid walaupun sudah dinyatakan sembuh. masih dapat menularkan penyakitnya ke orang lain karena masih dapat mengeluarkan kuman melalui tinja maupun air seninya tanpa menunjukkan adanya gejala klinis. Penderita dengan keadaan semacam ini disebut sebagai carrier. Carrier ini dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama (carrier kronik), ada yang yang berlangsung sampai satu tahun dan bahkan bisa berlangsung seumur hidup (Sabdoadi, 1990; Guerrent, 1984). Carrier kronik jarang terjadi pada anak-anak. dan akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada wanita kemungkinan untuk menjadi carrier 3 (tiga) kali lebih besar daripada laki-laki. Carrier ini merupakan penyebab terbesar terhadap terjadinya penyebaran penyakit demam tifoid di masyarakat. Penyebaran penyakit demam tifoid dari fokus infeksi ke sekitarnya di samping dapat terjadi melalui makanan dan minuman yang tercemar. dapat pula melalui air limbah dan lalat sebagai vektor pembawa kuman secara mekanik. Sukarnya pemberantasan penyakit demam tifoid karena adanya sumber penularan yang disebut sebagai penderita carrier kronik. yang dapat mengeluarkan kuman penyebab demam tifoid dalam jumlah yang besar setiap saat. Sedang untuk mendeteksi carrier kronik bukanlah pekerjaan yang mudah. Epidemi atau letusan-letusan demam tifoid biasanya terjadi akibat makanan yang terkontaminasi oleh kuman Salmonella typhi yang mungkin didapat dari daerah endemik atau penyediaan air minum yang kurang higienis (Naylor, 1983; Goh, 1978).
Item Type: | Other | ||||
---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | PG.188/10 Pur p | ||||
Uncontrolled Keywords: | DEMAM TIFOID | ||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA565-600 Environmental health R Medicine > RC Internal medicine > RC648-665 Diseases of the endocrine glands. Clinical endocrinology |
||||
Divisions: | Pidato Guru Besar | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Nn Anisa Septiyo Ningtias | ||||
Date Deposited: | 29 Sep 2016 01:15 | ||||
Last Modified: | 19 Apr 2018 22:53 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40172 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |