Mariani Budisantosa (1994) PENCEGAHAN PENYAKIT KARDIOVASKULER UNTUK MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA. Universitas Airlangga, Surabaya. (Unpublished)

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-grey-2011-budisantos-20424-pg6710-k.pdf Download (129kB) | Preview
Preview	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-grey-2011-budisantos-17151-pg6710-p.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Peringatan Hari Kesehatan Sedunia 1992 di Indonesia bertema JANTUNG SEHAT KUNCI HIDUP SEHAT, bertujuan menggugah kesadaran masyarakat tentang gaya hidup sehat. Sehubungan dengan ini yang akan saya bahas adalah penyakit jantung koroner (PJK) dan hipertensi karena hubungannya yang erat dengan gaya hidup, prevalensinya yang cukup tinggi dan makin meningkat di Indonesia. PJK mengancam penduduk di seluruh dunia, mula-mula pada lapisan sosial atas, sesudah itu menyebar ke seluruh penduduk. Patologi PJK didasarkan pada proses aterosklerosis yang berkaitan dengan beberapa faktor risiko, yaitu kadar kolesterol darah yang tinggi, merokok, hipertensi, obesitas dan kurang olah raga. Faktor-faktor risiko ini erat hubungannya dengan gaya hidup, kebiasaan dan lingkungan hidup seseorang. Banyak penelitian epidemiologis menunjukkan adanya hubungan kausal antara faktor-faktor risiko dan PJK. Penelitian yang sangat terkenal adalah penelitian Framingham; Framingham adalah nama kota di Massachusett USA, berpenduduk lebih kurang 10.000 orang dimana sejak tahun 1948 hingga sekarang 5172 penduduk terdiri dari pia dan wanita diperiksa setiap dua tahun untuk mengetahui pengaruh faktor faktor risiko terhadap terjadinya PJK. Ternyata bahwa kolesterol darah yang tinggi, merokok, obesitas, hipertensi dan diabetes mellitus meningkatkan risiko untuk PJK. PJK adalah penyakit yang menahun, progresif dan mengertai kelompok umur produktif. Pengobatan kuratif PJK pada umumnya tidak tuntas dan sering membutuhkan biaya tinggi, maka usaha-usaha pencegahan adalah yang terpenting.

Actions (login required)

View Item