Paul L. Tahalele (2002) PENDIDIKAN :DASAR PEMBENTUKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH YANG KOMPETEN DAN BERKARAKTER MENGHADAPI DIBERLAKUKANNYA UNDANG - UNDANG KEDOKTERAN DI ERA MILLENNIUM KETIGA. UNIVERSITAS AIRLANGGA, -. (Unpublished)

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-grey-2009-tahalelepa-10761-abstract-e.pdf Download (48kB) | Preview
Preview	Text (HAL 1-15) HAL 1-15.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (HAL 16-40) HAL 16-40.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (HAL 41-55) HAL 41-55.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Profesi pembedahan telah dikenal sejak waktu yang lama, yaitu pada era Hippocrates, 460 sM. Di jaman Yunani Kuno para dokter dilatih di sekolah Cnidian dalam melakukan pembedahan serta mengikuti pelajaran dari maha guru Hippocrates (Whipple, 1956). Ilmu Bedah atau surgery berasal dari kata Greek chirourgia, merupakan gabungan 2 buah kata cheir berarti tangan dan ergon berarti bekerja. Pengertian umum profesi dokter spesialis bedah (DSp.B) adalah dokter yang bekerja menyembuhkan penyakit penderita dengan menggunakan ketrampilan tangan (Nakayama, 1993a). Sejak Hippocrates, rambu-rambu penjagaan mutu pelayanan kesehatan bagi penderita telah dicantumkan dalam sumpah dokter, yaitu Per Primum Non Nocere yang artinya pertama-tama jangan merugikan penderita (op cit Oemijati, dkk., 1987). Pada saat itu pembedahan dilakukan dengan metode yang sangat sederhana dan menggunakan instrument yang sangat primitif, bahkan diserta kekuatan magis, misalnya menghentikan perdarahan dengan besi panas, menurunkan panas badan dengan mantera � mantera disamping ramuan daun dan akar obat � obatan tradisional. Saat ini, 2500 tahun kemudian, metode dan instrumen serta paradigma pembedahan berubah total.

Actions (login required)

View Item