KONSTRUKSI GENDER DALAM ISI RANCANGAN UNDANG-UNDANG ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI (RUU APP)

Tri Susantari, Dra. M.Si and Sri Endah Kinasih, S.So., M.Si and Dian Yulie R, S.Sos., MBA (2008) KONSTRUKSI GENDER DALAM ISI RANCANGAN UNDANG-UNDANG ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI (RUU APP). UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-authorsusa-6646-lp38_08-k.pdf

Download (462kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
505. 40486.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan menelaah isi RUU APP (pasal-pasal, perihal dan penjelasan), menemukenali bentuk konstruksi gender yang terkandung dalam RUU APP, dan mendeskripsikan konsekuensi bagi perempuan jika RUU APP disahkan dan diterapkan. Tipe penelitian ini adalah eksploratif. Lokasi penelitian ditetapkan secara purposive di Surabaya. Sampel dikumpulkan dengan teknik acidental sampling atau sample kebetulan, dimana responden dipilih karena kesediaan yang bersangkutan untuk memberi informasi. Data primer diperoleh melalaui wawancara dengan responden dan data sekunder dari dokumen RUI APP dan bahan kepustakaan yang menunjang lainnya. Data yang berasal dari kuisioner selanjutnya diolah dengan bantuan software SPSS dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang. Sedangkan data sekunder dari RUU APP akan dianalisis dengan analisis isi (content). Dari basil penelitian dapat disimpulkan bahwa. Definisi pornografi dan pornoaksi pada RUU APPP masih belum jelas, sangat multi tafsir dan belum sepenuhnya bisa diterima berbagai kalangan. Definisi batasan usia berbeda dengan produk hukum yang sudah ada dan sanksi hukum terlalu tinggi melebihi sanksi kejahatan lain yang dianggap lebih serius (pencurian, perkosaan dan korupsi). Dilihat dari konstruksi Gender, substansi dasar dari RUU APP adalah untuk mengendalikan seksualitas dan tubuh perempuan, bukan untuk melindungi perempuan. Dalam RUU APP perempuan ditempatkan pada posisi subordinat dimana perempuan dianggap yang bertanggungjawab atas terjadinya pornografi. Sebagian besar perempuan menyatakan tidak setuju jika RUU APP diterapkan karena akan mengekang perempuan dalam berpakaian, dapat mematikan budaya local dimana peran perempuan besar. Serta menempatkan perempuan sebagai obyek yang akan diawasi gerak-geriknya.

Item Type: Other
Additional Information: KKB KK-2 LP 38/08 Sus k
Uncontrolled Keywords: Gender construction , pornography, Porn action
Subjects: J Political Science
Divisions: Unair Research > Non-Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Tri Susantari, Dra. M.SiUNSPECIFIED
Sri Endah Kinasih, S.So., M.SiUNSPECIFIED
Dian Yulie R, S.Sos., MBAUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 28 Oct 2016 23:21
Last Modified: 21 Jun 2017 18:02
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40486
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item