PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN PLASTICIZER TERHADAP SWAT FISIK DAN KINERJA MEMBRAN SELULOSA ASETAT YANG SESUAI UNTUK PENGOLAHAN AIR SUMUR

Siti Wafiroh, S.Si., M.Si. (2008) PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN PLASTICIZER TERHADAP SWAT FISIK DAN KINERJA MEMBRAN SELULOSA ASETAT YANG SESUAI UNTUK PENGOLAHAN AIR SUMUR. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-authorwafi-7283-lp129_0-k.pdf

Download (448kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
507. 40493.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan plasticizer terhadap sifat fisik dan kinerja membran selulosa asetat yang sesuai untuk pengolahan air sumur. Membran selulosa setat mikrofiltrasi dibuat dengan metode inversi fasa dengan berbagai variasi konsentrasi bahan plasticizer dibutil ftalat (DBP) (2,5%b/b, 5%b/b, 7,5%b/b dan 10% b/b) yang ditambahkan ke dalam bahan pembuat membran (selulosa asetat, aseton, formamida). Penguapan pelarut dilakukan pada suhu 30 detik dan suhu koagulan divariasi (0°C, 4°C, 8°C dan 12°C). Karakterisasi membran meliputi ketebalan, sifat fisik membran dengan uji tank sedangkan kinerja membran dianalisa permeabilitas dan perselektivitasnya terhadap umpan air sumur dan morfologi membran dengan analisa SEM. Keefektifan membran dalam pemisahan ditentukan kadar Fe3+, kekeruhan dan analisa COD air sumur sebelum dan sesudah melewati membran dan hasilnya dibandingkan dengan membran selulosa asetat dengan komposisi yang sama tanpa bahan plasticizer. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi optimal penambahan DBP adalah 2,5% b/b dengan komposisi bahan pembuat membran selulosa asetat adalah : 14% (b/b) selulosa asetat, 59% (b/b) aseton dan 24,5%(b/b) formamida pada suhu koagulan 4°C. Hasil karakterisasi membran menunjukkan ketebalan yang relatif sama dan pada tekanan 2 kg/cm2 menunjukkan fluks air sumur sebesar 32,291 + 0,34 L/m2 jam, koefesien rejeksi COD sebesar 79,19 %, rejeksi kekeruhan sebesar 90,28 %, rejeksi Fe3+ sebesar 100%. Membran yang dibuat dari selulosa asetat tanpa bahan plasticizer DBP dengan kondisi yang sama ternyata menghasilkan fluks sebesar 21,474 ± 0,19 L/m2.jam dan koefisien rejeksi COD sebesar 81,08%, koefisien rejeksi kekeruhan sebesar 90,99% dan rejeksi Fe3+ sebesar 100% . Perbedaan ini disebabkan kerapatan pori dan distribusi pori yang tidak sama. Pada membran tanpa penambahan plasticizer DBP diperoleh kerapatan pori yang Iebih tinggi dan distribusi pori yang Iebih sedikit dibanding membran dengan penambahan bahan plasticizer DBP. Hal ini ditunjukkan dari basil analisa morfologi membran dengan SEM. Hasil uji tank dengan penambahan plasticizer DBP dapat meningkatkan sifat fisik membran dibanding membran tanpa penambahan plasticizer DBP. Aplikasi membran selulosa asetat untuk pengolahan air sumur menunjukkan bahwa dengan penambahan plasticizer pada larutan pembuat membran selulosa asetat akan sangat efektif meningkatkan sifat fisik membran, permeabilitas membran meskipun basil rejeksi kekeruhan dan COD relatif Iebih rendah dibanding membran tanpa plasticizer DBP.

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK LP 129/08 Waf p
Uncontrolled Keywords: Membran selulosa asetat, mikrofiltrasi, plasticizer, dibutil ftalat, pengolahan air sumur
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD172-193.5 Environmental pollution
Divisions: Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Siti Wafiroh, S.Si., M.Si.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 30 Oct 2016 18:22
Last Modified: 21 Jun 2017 18:04
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40493
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item