Muhammad Cholil Munif, dr., AIF and Muhammad Nadir Fakhry, dr and Bambang Purwanto, dr (2008) EFEK STIMULASI MEDAN ELEKTROMAGNETIK TERHADAP PENYEMBUHAN PATAH TULANG TIBIA TIKUS PUTIH (Rates Norwegicus) PASCAOVAREKTOMI. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-munifmuham-6506-kkakkl-k.pdf Download (447kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
539. 40608.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Stimulasi Medan Elektromagnetik merupakan salah satu terapi tambahan pada usaha untuk mempercepat proses penyembuhan patah tulang pada keadaan pascamenopause; akan tetapi prosesnya belum dapat dijelaskan. Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan proses penyembuhan patah tulang pascaovariektomi oleh stimulasi medan elektromagnetik. Ada tiga indikator penyembuhan patah tulang yang dipakai, yaitu: jumlah osteoblas yang mengekspresikan TGF#946;, jumlah osteoblas, dan ketebalan kalus. Tiga puluh ekor tikus (Rattus novergicus) betina dipilih rambang dari populasinya, kemudian dipisahkan jadi tiga kelompok. Kelompok 0 adalah kelompok kontrol yang nanti memperoleh frakturasi saja. Dua puluh tikus putih sisanya terlebih dahulu dilakukan ovariektomi agar dapat menyerupai keadaan pascamenopause, satu minggu kemudian dilakukan frakturisasi pada tulang tibia. Dua puluh tikus tersebut kemudian dibagi dalam dua kelompok, sehingga setiap kelompok terdiri dari sepuluh tikus. Kelompok 1 adalah kelompok yang tidak mendapatkan stimulasi medan elektromagnetik. Kelompok 2 adalah kelompok yang mendapatkan stimulasi medan elektromagnetik selama 6 jam sehari selama 4 minggu. Semua tikus kemudian diperiksa secara histologis dan imonuhistokimia untuk mengetahui jumlah osteoblas yang mengekspresikan TGF#946;, jumlah osteoblas, dan tebal kalus. Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah osteoblas yang mengekspresikan TGF#946; 0.78 ± 0.61 buah plp untuk non elektromagnetik , 2.75 ± 0.368 biah plp untuk elektromagnetik, dan 1.52 ± 0.355 buah plp untuk kontrol (p < 0.05), jumlah osteoblas 4.88 ± 1.35 buah plp untuk non elektromagnetik, 12.62 ± 1.98 buah plp untuk elektromagnetik dan 9.08 ± 0.482 buah plp untuk kontrol p < 0.05 sedang tebal kalus 205.00 ± 20.14 µM untuk kontrol dan 210.10± 40.10 µM untuk elektromagnetik (p > 0.05), pada kelompok non elektromagnetik 166.6 ± 15.99 µM lebih kecil dari kedua kelompok lainnya. (p < 0.05) Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stimulasi medan elektromagnetik dapat merangsang penyembuhan patah tulang pada keadaan pasacaovariektomi melalui peningkatan jumlah osteoblas yang mengekspresikan TG#946;, jumlah osteoblas dan tebal kalus. Pada akhirnya diharapkan stimulasi medan elektromagnetik dapat merangsang penyembuhan patah tulang pada penderita osteoporosis pascamenopause.
Item Type: | Other | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK LP 44/08 Mun e | ||||||||
Uncontrolled Keywords: | Medan elektromagnetik; Penyembuhan patah tulang; Pascaovariektomi | ||||||||
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > R Medicine (General) > R856-857 Biomedical engineering. Electronics. Instrumentation |
||||||||
Divisions: | Unair Research > Exacta | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | ||||||||
Date Deposited: | 25 Oct 2016 23:59 | ||||||||
Last Modified: | 21 Jun 2017 18:42 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40608 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |