DETEKSI TERJADINYA MUTASI GEN SPERMATOZOA PADA MENCIT AKIBAT PEMBERIAN FRAKSI AIR GENDARUSSA VULGARIS NESS

BAMBANG POERNOMO, Dr. M.Si and WIDJIATI, Drh. M.Si and BAMBANG PRAJOGO, Dr. EW., M.S (2008) DETEKSI TERJADINYA MUTASI GEN SPERMATOZOA PADA MENCIT AKIBAT PEMBERIAN FRAKSI AIR GENDARUSSA VULGARIS NESS. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-poernomoba-7207-lp3608-t.pdf

Download (406kB) | Preview
[img] Text (FULLEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-poernomoba-6941-lp3608.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Gandarusa merupakan salah satu tanaman yang digunakan secara empiris oleh sebagian masyarakat papua sebagai obat kontrasepsi pria. Dari penelitian dilaporkan bahwa gandarusa mengandung senyawa gendarusin A dan B. Ditinjau dari struktur kimia, senyawa tersebut merupakan flavonoid glikosida. Senyawa inilah yang diduga memiliki efek anti fertilitas dengan menurunkan aktivitas hyaluronidase, sehingga dapat mencegah penetrasi spermatozoa mencit pada proses fertilisasi in vitro (IVF). Mekanisme hambatan penetrasi spermatozoa oleh flavonoid yang disebabkan oleh penurunan aktivitas hyaluronidase ada kemungkinan karena pengaruh gangguan ekspresi gen, sehingga sintesis protein (enzim) menurun. Salah satu syarat WHO untuk kontrasepsi pria adalah non mutagenik. Pembuktian tidak terjadinya mutasi harus dilakukan secara molekuler. Untuk memberikan gambaran molekuler band DNA spermatozoa epididimis mencit setelah pemberian fraksi air Gendarussa vulgari Ness, maka dilakukan penelitian pendahuluan dengan melihat profit band DNA spermatozoa epididimis mencit dengan metode gel agarosa. Pada penelitian digunakan 6 kelompok mencit jantan fertil sebagai hewan uji yang masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor mencit. Kelompok l yaitu kelompok kontrol positif yang diberi hesperidin 0,2 % 0,5 m1/20 g BB. Kelompok 2, 3, 4, 5 diberi ekstrak fraksi air Gendarussa vulgari Ness 1/20 LD50, 1/40 LD50, 1/80 LD50) dan 1/160 LD50 tiap 20 g BB. Dan kelompok 6 sebagai kontrol negatif diberi CMC Na 0,5 % 0,5 ml/20 g BB. Ekstrak diberikan secara per oral satu kali sehari selama 1,5 siklus spermatogenesis yaitu 53 hari, dengan dosis sesuai berat badan mencit tiap minggu. Pada hari ke 54, mencit jantan dibedah, sperm diambil dengan memotong bagian cauda epididimis. Selanjutnya, dilakukan isolasi DNA dengan metode lisis buffer dan di running dengan gel agarosa. Gel direndam dengan pewarna ethidium bromida, sehingga DNA akan tampak sebagai band berwarna merah orange dengan lampu UV. Gel di cetak dengan kamera polaroid agar mudah dalam pengamatan. Dengan persamaan regresi dari senyawa marker DNA Rf (X) Vs log bp (Y), diperoleh jumlah pasangan basa DNA sampel. Berdasar hasil penelitian, band DNA spermatozoa epididimis mencit setelah pemberian fraksi air Gendarussa vulgari Ness memberikan profit jarak migrasi DNA yang lebih pendek dibanding dengan kontrol positif dan negatif. Dari penelitian ini disarankan untuk mengetahui pengaruh flavonoid gandarusa terhadap perubahan konformasi DNA dan perubahan. urutan basa nukleotida dalam molekul DNA dengan analisis blotting

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK LP.36/08 Poe d
Uncontrolled Keywords: THE WATER FACTION OF GENDARUSSA VULGARIS NESS
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture > SB621-795 Plant pathology
S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology
Divisions: Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
BAMBANG POERNOMO, Dr. M.SiUNSPECIFIED
WIDJIATI, Drh. M.SiUNSPECIFIED
BAMBANG PRAJOGO, Dr. EW., M.SUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 26 Oct 2016 19:06
Last Modified: 26 Oct 2016 19:06
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40623
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item