PENERIMAAN ANAK-ANAK TERHADAP REPRESENTASI KRIMINALITAS DALAM SERIAL KARTUN CONAN SANG DETEKTIF CILIK

Titik Puji Rahayu, S.Sos. (2005) PENERIMAAN ANAK-ANAK TERHADAP REPRESENTASI KRIMINALITAS DALAM SERIAL KARTUN CONAN SANG DETEKTIF CILIK. [Experiment] (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-rahayutiti-6710-lp8208-k.pdf

Download (542kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
548. 40645.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Fenomena Conan Detektif Cilik sebagai sebuah crime .fiction ini tidak dapat dipandang sebelah mata, mengingat televisi saat ini telah menjadi "lembaga pendidikan imajiner" anak-anak zaman modern. Sebagai sebuah crime fiction, harus dipahami bahwa serial kartun Conan Detektif Cilik bukan merupakan cerminan dari realitas nyata. Salah satu karakteristik yang membedakan cerita fiksi dan non-fiksi adalah bahwa di dalam cerita fiksi selalu terdapat sisi imajinasi, Fictional works may be partly based on factual occurances but always contain some imaginary content 2. Meskipun Conan Detektif Cilik disajikan dalam format kartun, namun tidak dapat disangkal bahwa tayangan ini sarat dengan representasi kriminalitas, khususnya pembunuhan. Konsep kekerasan dan kriminalitas merupakan dua konsep yang banyak digunakan secara bersamaan dalam berbagai wacana. Jika dirujuk dari definisinya, sebenarnya kekerasan dan kriminalitas merupakan dua konsep yang diantara keduanya terdapat Batas yang jelas dan tegas. Pembunuhan yang selalu merupakan tema central pada setiap episode serial Conan Detektif Cilik didefinisikan sebagai is the crime of a human being causing the death of another human being, without lawful excuse, and with intend to kill or with an intend to cause grievous bodily harm3. Definisi tersebut secara eksplisit menjelaskan murder sebagai crime, menggolongkan pembunuhan sebagai suatu tindak kriminal dengan menekankan adanya aspek hukum yang dilanggar oleh tindakan ini. Akan tetapi pembunuhan dapat juga dimaknai dalam konteks kekerasan jika pembunuhan dilihat sebagai suatu tindakan disengaja yang ditujukan untuk merusak atau melukai orang secara fisik. Dengan inenggunakan reception analysis sebagai metode penelitian peneliti berusaha mengungkapkan penerimaan anak-anak terhadap representasi kriminalitas dalam serial kartun Conan Detektif Cilik. Penerimaan tersebut meliputi interpretasi dan sikap anak-anak terhadap adanya representasi kriminalitas dalam tayangan tersebut. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui 3 kali Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan pada 3 kelompok usia anak-anak (3-5 th, 6-8 th, 9-(2 th), sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan berkaitan dengan tayangan kriminalitas di media dan anak-anak. Pembagian anak-anak ke dalam 3 kelompok usia ini didasarkan pada perbedaan cognitive process dalam menonton televisi yang dipengaruhi oleh perkembangan fisik dan mental mereka. liasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak secara aktif melakukan pemahnaan atau interpretasi terhadap representasi kriminalitas dalam teks Conan Detektif Cilik yang pada akhirnya mempengaruhi sikap mereka. Interpretasi tersebut antara lain bahwa anak-anak mengenali Conan sebagai simbol yang mengingatkan mereka pada pembunuhan. Degan demikian tokoh Conan telah dipahami anak-anak sebagai signal of murder, yaitu penanda atau signifier yang menunjukkan adanya pembunuhan. Anak-anak juga mengenali signal of murder yang lain, yaitu adegan seseorang dicekik, ditembak, tubuh mengeluarkan darah, kepala bocor, pisau yang ditusukkan ke tubuh, scrta rintihan aduh. Anak-anak akrab dengan konsep kriminalitas, meskipun mereka kesulitan dalam mendefinisikannya. Anak-anak memandang kriminalitas identik dengan pembunuhan. Anak-anak juga akrab dengan konsep pembunuhan, mereka mencoba menjelaskan pemahaman mereka tentnag pembunuhan melalui bagaimana cara seseorang membunuh, antara lain dengan dicekik, gantung diri, tubuhnya ditusuk pisau dan ditembak Anak-anak juga memperoleh pengetahuan tentang alat-alat yang dapat digunakan untuk membunuh, yaitu : tali, pistol, pisau, bahkan dasi. Pemahainan anak-anak terhadap cara dan alat untuk membunuh ini mecupakan salah satu proses dimana anak-anak mempelajari perilaku agresif, yaitu behaviors intended to injure a person or object physically or verbally Anak-anak mengetahui dan memaharni bahwa pembunuhan melibatkan adanya motif pembunuhan, yaitu alasan yang melatarbelakangi suatu tindak pembunuhan. Namun anak-anak memiliki sikap bahwa apapun alasan yang melatarbelakangi pembunuhan, pembunuhan tetap tidak dapat dibenarkan dan dilarang agama. Sikap ini selanjutnya mempengaruhi derajat empati dan simpati anak-anak, baik terhadap tokoh pembunuh maupun korban. Anak-anak tampaknya masih sulit memisahkan atau membedakan antara realitas nyata dengan realitas media, antara kenyataan dengan imajinasi. Anak-anak mempersepsi bahwa pembunuhan seperti ditampilkan dalan serial Conan Detektif Cilik benar-benar ada dalam kehidupan nyata, bahkan sering terjadi pembunuhan disekitar tempat tinggal mereka. Bahkan anak-anak memiliki persepsi bahwa dibunuh itu sakit, meskipun mereka belum pernah mengalaminya. i lal ini selanjutnya menimbulkan rasa takut dalam diri anak-anak bahwa mungkin saja suatu saat nanti mereka menjadi korban pembunuhan. Dari rasa takut, selanjutnya timbul perasaan lemah, tak berdaya, dan ketergantungan. Anak-anak merasa tidak arnan, terancam, dan tidak percaya terhadp lingkungan sosial mereka. Anak-anak merasa perlu perlindungan dari polisi, satpam, dan orangtua. Mereka juga mereka berpikir bahwa mereka perlu untuk bersembunyi, baik di dalam rumah maupun di masjid, agar terhindar dari pembunuhan. I-Ial ini berupakan tahap awal dimana anak-anak mengalami keterasingan (anomie) dari lingkungan sosialnya. Bahwa representasi kriminalitas dalam serial kartun Conan Detektif Cilik telah memberikan kontribusi sikap antisosial terhadap anak-anak.

Item Type: Experiment
Additional Information: KKB KK-2 LP 82/08 Rah p
Uncontrolled Keywords: CRIME REPRESENTATION; CRIME FICTION
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV6001-7220.5 Criminology > HV6035-6197 Criminal anthropology
Divisions: Unair Research > Non-Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Titik Puji Rahayu, S.Sos.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 25 Oct 2016 22:46
Last Modified: 21 Jun 2017 18:51
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40645
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item