Rini Devijanti R., drg., M.Kers. (2006) UJI TOKSISITAS ANTIBODI MONOKLONAL STREPTOCOCCUS MUTANS 1 (c) 67 kDa PADA KULTUR SEL DENGAN MTT ASSAY. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-rinidevija-6464-kkakkl-k.pdf Download (476kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-rinidevija-6464-lp1908-u.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Karies gigi merupakan suatu penyakit infeksi pada jaringan keras gigi yang mengakibatkan kerusakan struktur gigi dan bersifat kronis. Beberapa hasil penelitian di Jakarta dan Surabaya menunjukkan prevalensi karies gigi yang tinggi. Sampai saat ini usaha pencegahan karies gigi masih terus dilakukan, karena prevalensi karies yang masih tinggi. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk pencegahan karies gigi, yaitu dengan memberikan penyuluhan (Dental Health Education/DHE), pemeliharaan kebersihan rongga mulut, menyikat gigi, pemberian fluor dalam air minum, fissure sealant dan yang terus dikembangkan saat ini adalah imunisasi pasif dengan antibodi monoklonal. Salah satu syarat bahan yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi seharusnva tidak toksik, tidak mengiritasi dan mempunyai sifat biokompatibilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan sitotoksisitas antibodi monoklonal Streptococcus mutans 1 (c) 67 kDa pada kultur sel BHK-21 dengan cara MTT assay. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan cara: sumuran pada microplate diisi sel BHK-21 dengan kepadatan 2x105 dalam 100 µl media kultur, ditambahkan antibodi monoklonal IgA, IgG1, dan IgG3 ke dalam setiap sumuran sebanyak 50 µl, dikelompokkan sesuai dengan kelompok sampel. Kontrol sel dan kontrol media disiapkan. Kontrol sel adalah setiap sumuran yang berisi sel dan media kultur saja, sedangkan kontrol media adalah setiap sumuran berisi media kultur saja. Setiap kelompok perlakuan dilakukan pengulangan 10 kali. Microplate diinkubasi 20 jam pada suhu 37°C. Pereaksi MTT 5 mg/ml dalam PBS ditambahkan sebanyak 25 µl untuk tiap sumuran, kemudian diinkubasi kembali selama 4 jam. Total waktu inkubasi dalam inkubator 37°C selama 24 jam. Nilai densitas optik formazan dibaca dengan spektrofotometer panjang gelombang 540 nm. Data yang diperoleh ditabulasi, kemudian dianalisa menggunakan Anova satu arah dan bila ada perbedaan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan toksisitas yang bermakna dari antibodi monoklonal IgA dan IgG3 serta IgG, dan IgG3, tidak terdapat perbedaan toksisitas yang bermakna dari IgA dan IgG, serta tidak terdapat perbedaan bermakna dari antibodi IgA dengan kelompok kontrol, tetapi terdapat perbedaan bermakna dari IgG, dan IgG3 dengan kelompok kontrol. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah antibodi monoklonal S. mutuns I (c) 67 kDa tidak, bersifat toksik dan man digunakan dengan urutan prosentase kematian sel dari yang paling rendah adalah IgA, IgG, dan IgG3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang toksisitas antibodi monoklonal Streptococcus mutans I (c) 67 kDa yang nantinya dapat dipakai dalam usaha prevensi di bidang kedokteran gigi.
Item Type: | Other | ||||
---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK LP 19/08 Rin u | ||||
Uncontrolled Keywords: | Antibodi; Monoklonal | ||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > R Medicine (General) > R5-130.5 General works |
||||
Divisions: | Unair Research > Exacta | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Nn Deby Felnia | ||||
Date Deposited: | 25 Oct 2016 23:10 | ||||
Last Modified: | 25 Oct 2016 23:10 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40656 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |