EMY KOESTANTI SABDONINGRUM, Drh., and ANITA SUMBI, Spd and RIFDA WULANSARI, SP (2005) SUBSTRAT BAMBUSA VULGARIS SCHRAD DENGAN BIOFERMENTASI ACETOBACTER XYLINUM DAN SACCHAROMYCES PADA PEMBUATAN NATA. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-res-2008-sabdoningr-6807-kkckkl-k.pdf Download (416kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-res-2008-sabdoningr-6678-lp1608.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Nata merupakan suatu jenis makanan yang kaya selulosa hasil dari fermentasi bakteri Acetohacter xylinum. Berbagai macam substrat sebagai media utama fermentasi dapat dihasilkan oleh nata. Nata biasanya tumbuh bila dilakukan pada media air kelapa atau sari buah. Pada penelitian ini, peneliti mencoba menumbuhkan nata pada substrat rebung (Bambusa vulgaris schracl) sejenis sayuran yang berasal dari anal( tunas pohon bambu. Sebagai sumber nitrogen dan mineral digunakan Saccaromyces sereviceae sejenis yeast ekstrak yang berguna memberikan kandungan nitrogen dalam rebung yang dibuat nata sebagai sumber energi pertumbuhannya. Peningkatan ketebalan lapisan nata dapat diperoleh dari kombinasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam media fermentasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui apakah substrat yang diperoleh dari Bambusa vulguris sclzard dengan variasi konsentrasi Saccaromyces yang berlainan dapat menghasilkan nata dan mengetahui konsentrasi mana yang terbaik dalam menghasilkan nata sehingga dapat digunakan untuk tujuan komersial. Dengan pemanfaatan rebung diharapkan dapat memperkaya keanekaragaman substrat nata. Manfaat lain adalah memperoleh media yang baik untuk memperoleh nata. Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah experiment laboratorium. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji F (5%) bila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Diferent). pembuatan nata. Pada tahap ini dimulai dari penyediaan substrat rebung yaitu rebung yang diblender diambil sarinya. Sari rebung tersebut ditambahkan dengan air pada perbandingan 2 :1 dan disaring, setelah itu dilakukan perebusan dengan suhu 100°C selama 5 menit. Setelah dingin dikondisikan pHnya dengan asam asetat pada pH 4. Penambahan sumber karbon yaitu glukosa, sukrosa dan natrium benzoate dilakukan sebelum perebusan yang kedua dengan suhu 100°C selama 10 menit, sebelum dingin pHnya diatur = 4. Penambahan yeast Saccaromyces dengan berbagai konsentrasi yaitu 0%, 10%, 20% dan 30% dapat dilakuan setelah substrat dalam keadaan dingin , setelah itu dilakukan inokulasi dengan starter Acetohakter xylinum sebanyak 20%. Media fermentasi ini diinkubasi selama 3 minggu. Setelah terlihat bentukan nata berupa jaringan selulosa yang mengapung dilakukan pemanenan dan pengukuran berat dan tebal polikel nata untuk masing-masing perlakuan. Hasil dari penelitian ini adalah media fermentasi dari rebung dengan penambahan yeast dapat menghasilkan nata. Terdapat perbedaan yang nyata pada masing-masing perlakuan untuk berat dan tebal nata. Berat dan ketebalan nata tertinggi terdapat pada perlakuan P1 ( penambahan yeast 10%). Berat dan ketebalan nata terendah pada kontrol. Saran penelitian yang dapat peneliti sampaikan adalah dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan subtrat Bambusa vulgaris schard dengan variasi penambahan sumber carbon dan gula sehingga didapatkan nata yang lebih baik. Rebung Bambusa vulgaris schard dapat dimanfaatkan sebagai media pembuatan nata dan memperkaya keanekaragaman substrat nata.

Actions (login required)

View Item