HASIL PEMERIKSAAN TRANSIENT EVOKED OTOACOUSTIC EMISSIONS PADA PENDERITA TULI SENSORINEURAL RINGAN AKIBAT KEBISINGAN DI PABRIK BESI BAJA

Bakti Surarso, dr. Sp. THT and Sri Soekarsih, dr. Sp. THT and Artono, dr (2008) HASIL PEMERIKSAAN TRANSIENT EVOKED OTOACOUSTIC EMISSIONS PADA PENDERITA TULI SENSORINEURAL RINGAN AKIBAT KEBISINGAN DI PABRIK BESI BAJA. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-surarsobak-6487-lp0508-t.pdf

Download (414kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-surarsobak-6487-lp0508.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) atau Noise Induced Hearing Loss (NIHL) adalah tuli sensorineural dimana terjadi kerusakan sel rambut luar koklea yang diakibatkan oleh karena paparan suara bising terus menerus dalam jangka waktu yang lama. GPAB sering ditemukan pada pekerja industri di negara berkembang dan negara maju dengan sistem konservasi pendengaran yang belum dilaksanakan dengan baik. Diagnosis GPAB ditegakkan berdasarkan pada anamnesis, riwayat pekerjaan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pendengaran. Pemeriksaan pendengaran pada GPAB dengan menggunakan audiometri nada murni (ANM) memiliki subyektivitas yang tinggi oleh karena hasil pemeriksaan tergantung dari tempat pemeriksaan, alat (audiometer), pemeriksa, serta motivasi, tingkat intelegensia, pendidikan, kerjasama dan konsentrasi dari subyek yang diperiksa. Pemeriksaan dengan menggunakan ANM hanya mengetahui ambang pendengaran secara kuantitatif serta lokasi ketulian. Sejauh belum diketahui fungsi sel rambut luar koklea. Pemeriksaan TEOAEs dipergunakan untuk mengetahui fungsi sel rambut luar koklea. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi sel rambut luar koklea pada penderita tuli sensorineural ringan akibat kebisingan. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah (1) Mendapatkan hasil rerata wave reproducibility pada ambang pendengaran penderita tuli sensorineural ringan akibat kebisingan di masing masing frekuensi, (2) Mendapatkan perbedaan rerata ambang pendengaran penderita tuli sensorineural ringan akibat kebisingan yang memiliki hasil TEOAEs positif dan negatif pada masing masing frekuensi, (3) Mendapatkan hubungan antara ambang pendengaran penderita tuli sensorineural ringan akibat kebisingan dengan wave reproducibility pada masing masing frekuensi. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di pabrik besi baja di Sidoarjo Jawa Timur dan Bagian Audiolodi SMF THT RSU Dr.Soetomo Surabaya dan bulan Maret 2005 sampai sampel terpenuhi. Sampel penelitian adalah karyawan pabrik yang memenuhi kriteria penelitian. Besar sampel minimal 27 orang. Sampel diambil secara consecutive sampling. Diagnosis tuli sensorineural ringan akibat kebisingn ditemukan bila terjadi paparan bising dengan intensitas diatas nilai ambang batas dan waktu yang diperkenankan. Pada pemeriksaan audiometri nada murni ditemukan penurunan ambang pendengaran sebesar 21 � 40 dB yang diperoleh dari rata-rata pada frekuensi 500, 1000, 2000, 4000 Hz. Hasil pemeriksaan TEOAEs adalah gambaran gelombang yang muncul setelah telinga diberikan rangsangan. Hasil pemeriksaan yang dinilai adalah jumlah gelombang yang terulang (wave reproducibility) dalam satuan %. Rerata wave reproducibility adalah rerata jumlah wave reproducibilty pada setiap ambang pendengaran di masing-masing frekuensi. TEOAEs dianggap positif, bila wave reproducibility #8805;70 %, dan TEOAEs dianggap negatif, bila wave reproducibility < 70 %. Hasil pemeriksaan terhadap 27 penderita didapatkan, TEOAEs positif pada 39 telinga (72,2 %). Sedangkan sebanyak 15 (27,8 %) telinga TEOAEs negatif. Pada ambang pendengaran 10 � 20 dB seluruh gelombang TEOAEs muncul (wave reproducibility #8805; 70 %), ambang pendengaran 2G � 40 dB gelombang TEOAEs yang muncul bervariasi, sedangkan ambang pendengaran > 10 dB di frekuensi 4000 Hz gelombang TEOAEs tidak muncul. Setelah dilakukan uji statistik didapatkan perbedaan bermakna antara ambang pendengaran penderita tuli sensorineural ringan yang memiliki hasil TEOAEs positif dan negatif pada masing masing frekuensi (p<0,05) dan terdapat hubungan negatif antara ambang pendengaran dengan wave reproducibility pada masing masing frekuensi (p < 0,05).

Item Type: Other
Additional Information: KKA KK LP.05/08 Sur h
Uncontrolled Keywords: Noise induced hearing loss (NIHL
Subjects: R Medicine > R Medicine (General) > R5-130.5 General works
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine
Divisions: Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Bakti Surarso, dr. Sp. THTUNSPECIFIED
Sri Soekarsih, dr. Sp. THTUNSPECIFIED
Artono, drUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 24 Oct 2016 18:06
Last Modified: 24 Oct 2016 18:06
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40725
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item