Suko Widodo, Drs., MA and Rachmah Ida, Dra.,MA and Yuyun WI Surya, SSos.,MA (2005) WACANA SEKSUALITAS PEREMPUAN MADURA: STUDI PADA KAUM PEREMPUAN URBAN DAN RURAL MADURA. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)
Text (FULLTEXT)
567. 40768.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Masalah seksualitas merupakan masalah yang cukup pelik. Di satu sisi masalah ini merupakan konsekuensi logis dari perkembangan seksual manusia yang harus dijalani. Namun, di sisi lain, banyak ragam norma sosial kemasyarakatan yang turut mengkontruksi dan mengatur seksualitas baik terhadap individu ataupun kelompok. Dalam setiap budaya, seksualitas manusia diarahkan dan bahkan kadang diberi struktur yang sangat kaku.Tak terkecuali dalam komunitas perempuan Madura yang menjadi setting penelitian ini. Nilai-nilai keperawanan, konsep aurat perempuan, paham-paham Kepantasan pergaulan lelaki dan perempuan, perkawinan, larangan terhadap seks di luar nikah, incest sampai persoalan homoseksualitas semuanya memperoleh aturan yang tegas dan ditularkan secara budaya dari generasi ke generasi. Alaih-laih memahami sebagai sebuah regulasi atas seksualitas perempuan, para perempuan Madura yang menjadi informan penelitian ini kebanyakan memahaminya sebagai sebuah upaya perlindungan terhadap hak-hak dan kehormatan kaum perempuan. Meski ada sebagian kecil yang menyatakan sebagai sebuah kebiasaan di masyarakatnya yang berlandaskan agama dan kalau dilanggar akan berakibat buruk secara sosial. Dalam konteks kehidupan rural dan urban sejatinya dari penelusuran penelitian ini tidak ada perbedaan yang mencolok dalam hal seksualitas. Karena kebiasaan yang ada pada daerah asal atau rural dalam setiap kehidupan urban masih tetap mewarnai keseharian perempuan Madura. Kini wacana sekualitas perempuan Madura lebih diperkaya, dari banyaknya kasus dan desas-desus, ternyata jarang sekali wacana yang menggali seksualitas perempuan secara komprehensif dan konseptual. Yang berkembang justru mitos yang akut, misalnya para perempuan Madura terutama dari kalangan tua berpikir bahwa berciuman bisa membuat mereka hamil, atau yang percaya bahwa besarnya penis lebih memuaskan perempuan, bahkan pendapat gurah vagina dapat membuat laki-laki lebih bergairah. Dalam kesemrawutan ideologi itu, mewujudkan seksual yang otonom memang menjadi tantangan yang terberat. Sama beratnya tantangan manakala seorang perempuan bicara tentang tubuh dan seksualitasnya. Isu seksualias tidaklah sama dengan reproduksi, karenanya janganlah ia direduksi hanya ke persoalan rahim semata. Tubuh dan seksualitas justru adalah salah satu wahana bagi perempuan untuk memperjuangkan kebebasannya, ia juga dapat berfungsi sebagai media untuk keluar dari ketertindasannya.
Item Type: | Other | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 LP.103/08 Wid w tanpa abstrak | ||||||||
Uncontrolled Keywords: | Seksualitas; Perempuan Madura | ||||||||
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics > BJ1725 Ethics of Social Groups, Classes, etc., Professional Ethics | ||||||||
Divisions: | Unair Research > Non-Exacta | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | Tn Yusuf Jailani | ||||||||
Date Deposited: | 06 Oct 2016 01:32 | ||||||||
Last Modified: | 21 Jun 2017 19:18 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40768 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |