Sutinah, Dra.,MS and Tri Joko Sri Haryono, Drs.,M.Si and Sri Endah Kinasih, S.Sos.,M.Si (2012) Perubahan iklim dan keragaman hayati (Climate change and biodiversity). UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-res-2013-sutinah-27334-lp.30-13-p.pdf Restricted to Registered users only Download (753kB) | Request a copy |
Abstract
Studi tentang alih fungsi hutan di Jawa khususnya di Jawa Timur, sejauh inl masih realtif sedikit yang melakukan dan apalagi menawarkan pemahaman baru yang berkaitan dengan alih fungsi hutan. Salah satu masyarakat adat di Jawa Timur yang tinggal di Petung Ombo-Gunung Kelud Blitar di dalam kawasan hutan (enclave) memandang hutan sebagai sumber kehidupan terdapat. Oleh karena itu, untuk mempertahankan kelangsungan hidup, mereka melakukan pengelolaan hutan Masyarakat adata tersebut untuk mengelola hutan itu ada nilai-nilai religio magis di yang dianutnya. Dalam perkembangan selanjutnya, hutan di sekitar mereka tidak hanya dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat tetapi TNI pun ikut mengelola dan memanfaatkannya untuk untuk kepentingan bisnis dengan alasan legal formal. Bahkan sejak beberapa tahun yang lalu TNI telah melakukan alih fungsi hutan dari tanaman keras ke tanaman holtikultura. Dengan demikian terdapat pluralisme hukum dalam pengelolaan hutan. Oleh karena itu, penelitian ini dirancang untuk menemukan suatu model pengelolaan hutan yang disebut dengan Jeda Balak. Jeda balak merupakan suatu social capital untuk menghentikan pembalakan kayu untuk sementara waktu. Jeda Balak sebagai formulasi dalam pengelolaan hutan berbasis pada kearifan loka! Jeda Balak menjadi katalisator dan strategi kebudayaan menciptakan lingkungannya (ecological wisdom) di masyarakat asli (indigenous people) dan menjaga sumber daya alam di kawasan hutan. Penelitian ini mencoba untuk memahami adanya kepentingan dalam penge)olaan hutan. Di satu pihak, cara penyelesaian dengan bersumber dari kebiasaan-kebiasaan lokal, norma-norma yang berasal dari agama, atau bahkan kebiasaan yang sering ditafsirkan sebagai adat. Di pihak lain, cara konvensi politik dan melalui kebijakan negara yang dianggap berhasil. Oleh karena itu, Jeda Balak sebagai cultural resolution memiliki dimensi yang sangat kompleks dan masing-masing pili han harus dikaitkan dengan snuasi sosial dan sejarah yang khusus. Dalam kajian antropologi, situasi sosial itu seringkali hanya dibatasi pada konteks masyarakat loka!. Cara inilah yang diharapkan bisa mewujudkan bentuk model dan strategi kebudayaan dengan pendekatan budaya hukum
Item Type: | Other | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 LP.30/13 Sut p tanpa abstrak | ||||||||
Uncontrolled Keywords: | PERUBAHAN IKLiM DAN KERAGAMAN HAYATI | ||||||||
Subjects: | Q Science > QC Physics > QC981 Climate T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD878-894 Special types of environment. Including soil pollution, air pollution, noise pollution |
||||||||
Divisions: | Unair Research > Non-Exacta | ||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | Tn Yusuf Jailani | ||||||||
Date Deposited: | 10 Oct 2016 00:54 | ||||||||
Last Modified: | 10 Oct 2016 00:54 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40847 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |