LOLO SILVANA, 071112035 (2016) ANALISIS KEPUTUSAN PRESIDEN AMERIKA SERIKAT BARACK OBAMA DALAM MODERNISASI NUKLIR 2009-2014. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (251kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FIS.HI.88-16 Sil a.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Amerika Serikat merupakan negara nuklir dengan jumlah nuklir yang besar. Pada 2008 calon presiden Barack Obama berkampanye akan mewujudkan dunia tanpa nuklir. Pada awal kepemimpinannya usaha Obama banyak mendukung dan berusaha untuk meratifikasi perjanjian non proliferasi nuklir. Namun seiring berjalannya waktu arah keputusan Obama berubah menjadi berusaha untuk memodernisasi nuklir. Tulisan ini membahas penyebab perubahan arah keputusan Obama dalam keputusan modernisasi nuklir. Perubahan arah keputusan ini dapat dijelaskan melalui teori Decision Making milik Coplin dan teori Bureaucratic Models milik Allison. Melalui dua teori tersebut, dapat dijelaskan bahwa perubahan arah keputusan Obama dipengaruhi oleh aktor birokratik NSC yang berperan sebagai Policy Influencers sekaligus sebagai pembuat keputusan. Dalam keputusan ini menteri pertahanan memegang peranan penting untuk menjaga keamanan nasional dan memiliki kepentingan yang kuat untuk memodernisasi nuklir. Modernisasi nuklir tidak hanya untuk menjamin keamanan nasional saja namun juga untuk menjamin keamanan aliansi terutama NATO. Penelitian ini menggambarkan dan menjelaskan alasan keputusan Obama yang semula mengarah pada non proliferasi nuklir kemudian berubah mengarah pada modernisasi nuklir sampai memutuskan untuk memodernisasi nuklir yakni dalam jangka waktu 2009-2014.

Actions (login required)

View Item