Thomas Bagus Putera, 071112092 (2016) KEPENTINGAN VANUATU DALAM USAHA PEMERDEKAAN PAPUA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
FIS.HI.115-16 Put k.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini mengkaji kepentingan Vanuatu terhadap usaha pemerdekaan Papua. Vanuatu yang memiliki kesamaan etnis Melanesia dengan Papua menyatakan dukungannya kepada Papua untuk merdeka dari kolonialisasi Indonesia sejak tahun 1980. Vanuatu mengangkat isu etnis dan hak asasi manusia untuk mendukung pemerdekaan Papua.Vanuatu merupakan negara kecil di kawasan Pasifik Selatan memiliki kepentingan untuk mengutamakan kesejahteraan sesama etnis meski berbeda wilayah. Tindakan Vanuatu merupakan bentuk solidaritas yang telah dibangun para pendiri negara – negara Melanesia melalui prinsip Melanesian Way. Isu etnis memiliki kaitan erat dengan HAM terutama dalam dukungan yang diberikan Vanuatu, sehingga etnis dan HAM menjadi domestik politik yang juga mempengaruhi orientasi kebijakan luar negerinya. Vanuatu yang secara posisi kurang diuntungkan dalam posisi internasional, dapat menggunakan taktik diplomasi yang cerdas agar kepentingannya atas Papua dapat tersampaikan. Diplomasi negara kecil yang digunakan oleh Vanuatu merupakan diplomasi cerdik dengan memanfaatkan isu tertentu untuk menyampaikan forum internasional dan juga menggerakan negara kecil lainnya dalam kawasan untuk ikut serta mendukung kepentingan yang Vanuatu sampaikan. Selain itu juga kepentingan Vanuatu terhadap dukungan pemerdekaan Papua juga melibatkan keinginan Vanuatu menjadi pemimpin regional Melanesia. Melanesia Renaissance menjadi motivasi Vanuatu menjadi pemimpin regional Melanesia. Meskipun secara posisi di forum internasional merupakan small state namun kegigihannya untuk menyuarakan Melanesia Renaissance tentang dekolonialisasi menjadikan Vanuatu negara yang aktif daripada negara Melanesia lainnya. Upaya diplomatik dengan isu HAM dan etnis diperjuangkan secara konsisten oleh para pemimpin Vanuatu di setiap forum Internasional untuk mendapatkan dukungan simpatik. Dalam praktiknya dukungan terhadap pemerintahan Vanuatu terhadap pemerdekaan Papua tidak lepas dari domestik politik yang menekankan kesejahteraan etnis dan hal tersebut masuk dalam mosi parlemen Vanuatu. Mosi Parlemen ini berkaitan dengan dukungan pemerdekaan Papua serta investigasi pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. Selain itu penggunaan Melanesian Spearhead Group tidak terlepas untuk amplifying their voices dengan mengajak seluruh negara di kawasan Melanesia untuk mendukung pemerdekaan Papua dengan Vanuatu sebagai motor penggeraknya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS.HI.64/16 Put k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Negara kecil, Isu Etnis dan HAM, Papua, Melanesia Renaissance | ||||||
Subjects: | J Political Science > JZ International relations > JZ5-6530 International relations > JZ1305-2060 Scope of international relations. Political theory. Diplomacy | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '- | ||||||
Date Deposited: | 05 Sep 2016 08:38 | ||||||
Last Modified: | 17 Jul 2017 19:12 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/41370 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |