Didid Soepoyo, Drs. Ec., M.Si. (1995) PERLUASAN SUMBER-SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH DALAM RANGKA MEMPERKUAT OTONOMI DAERAH (Studi Komparasi Pada Wilayah Pengembangan Dan Non Pengembangan di Jawa Timur ). UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

Preview	Text (ringkasan) gdlhub-gdl-res-2014-soepoyodid-31944-4.ringk-n.pdf Download (130kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 41884.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Sejak undang-undang No. 5 Th. 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daernh diberlakukan, prinsip otonomi socara gradual mulai dijalankan. Konsep desentralisasi dan dekonsentrasi menjadi bagian penting dalam rangka memenuhi ketentuan undan undang ini. Semangat dasar desentralisasi dan dekonsentrasi diarahkan guna mencapai otonomi daerah terutama daerah tingkat II--dalam menggali sumber-sumber pemasukkannya sendiri. Sumber-sumber pemasukkan daerah ini merupakan cara daerah menecri dan memperluas sumber-sumber ppendapatannya dari sektor-sektor ekonomi dan perpajakan yang ada. Hal ini berarti, pemerintah daerah harus mampu menggali segala potensi ekonomi dan perpajakan yang ada . Asumsi dibalik otonomi ini adalah semakin besar kemampuan daerah menggali dan atau memanfastkan potensi ekonominya sebagai sumber pemasukkan, maka akan mengurangi ketergantungan daerah terhadap anggaran pemerintah pilant. Ada hebernpa sumber penerimaan pemerintah daerah yang berkaitan dengan upayanya untuk memperluas pendapatannya. Pertama, perluasaan sumber-sumber penerimuan daerah lewat. sektor perpajakkan. Kedua, pemerintah daerah meminjam dana dari pemerintah pusat, bank atau pasar uang .ketiga, memungut pajak sentral yung dipungut di daerah. Keempat. pemerintah daerah dapat menambah tarif pajak sentral tertentu setelah mendapat persetujuan pusat. Kelima, pemerintah daerah menerima subsidi pemerintah pusat dalam anggarannya.

Actions (login required)

View Item