H. Moh. Adib, Drs., M.A. and I. Nyoman Naya Sujana, Drs., M.A. (2005) PROFIL KOPERASI DI ERA PASAR BEBAS: STUDI TENTANG POLA PERGESERAN ORGANISASI PRODUKSI KE KONSUMSI PADA INDUSTRI TAS DAN KOPOR DI KOPERASI INTAKO TANGGULANGIN SIDOARJO. Universitas Airlangga, Surabaya. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-adibmoh-6583-lp2308-k.pdf Download (463kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-adibmoh-6583-lp2308.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini memfokuskan pada masalah (i) bagaimana profil perajin anggota Koperasi Intako di kawasan Tanggulangin? (ii) bagaimanakah gambaran perkembangan yang terjadi pada kegiatan produksi distribusi di kawasan Intako Tanggulangin? Dan (iii) bagaimanakan pergeseran yang terjadi dalam kegiatan produksi ke kegiatan konsumsi di kawasan Intako Tanggulangin? Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengidentifikasi kegiatan produksi dari para perajin anggota Koperasi Intako Tanggulangin; (ii) menggambarkan perkembangan yang dilakukan pada kegiatan produksi dan distribusi kawasan Intako Tanggulangin; (iii) Menggambarkan pergeseran yang terjadi dalam kegiatan prosuksi dan konsumsi dalam kaitannya dengan persaingan pasar bebas di kawasan Intako Tanggulangin. Penelitian ini dilakukan dengan survey di Koperasi Intako Tanggulangin Sidoarjo. Populasinya adalah perajin anggota Koperasi Intako dengan jumlah sampel 65 orang (17,37%) dari 374 orang anggota. Data dikumpulkan dengan mewawancarai responden tersebut dan observasi kepada para perajin yang melakukan kegiatan produksi berbagai jenis barang tas dan kopor. Analisis dilakukan dengan kelakukan kategorisasi dan klasisifakasi temuan data serta dilakukan interpretasi dengan memberikan pemaknaan dan nilai penting dari tabel; menjelaskan kategori-kategori itu secara deskriptif dengan memperhatian hubungan¬-hubungan yang terdapat dalam isi tabel. Hasil dan Kesimpulan penitian ini adalah: (1) Profil Koperasi Intako. Profit Koperasi Intako (Industri Tas dan Kopor) Tanggulangin, bermodalkan awal Rp. 135 ribu pada tahun 1976 dan pada tahun 2004 mencapai Rp. 11,2 milayar. Koperasi yang beranggotakan para perajin tas dan kopor ini pada lima tahun pertama (1976-1981) terdapat semangat yang tinggi untuk bergabung di dalamnya, sampai mencapai angka tertinggi 274% pada tahun 1981. Namun pada 5 tahun terakhir (2000-2005), peningkatan bergabung menjadi anggota terjadi pada tahun 2002 dan 2003 dengan persentase tertinggi 189%. Setelah itu jumlah dan persentase anggotanya cenderung menurun. (ii) Perkembangan Usaha. Dibandingkan dengan rata-rata perkembangan usaha pada 5 tahun pertama (1976-1981) dan lima tahun terakhir (2000-2005), maka usaha pada Koperasi Intako lebih berkembang pada lima tahun pertama dengan tingkat perkembangan tertinggi mencapai 193% pada tahun 1981. sedangkan pada lima tahun terakhir peningkatan usaha tertinggi hanya mencapai angka 132% pada tahun 2004. Keuntungan SHU (Sisa Hasil Usaha) pada tiap tahunnya, yang diperoleh Koperasi Intako pada lima tahun pertama jauh lebih tinggi dibandingkan pada lima tahun terakhir. Pada lima tahun pertama SHUnya sampai mencapai angka 60% (1977) dengan rata-rata 18% pada tiap tahunnya. Sedangkan pada lima tahun terakhir, hanya mencapai angka tertinggi 14% (2000) dan terus menurun 13% (2001), 10% (2002), 7% (2003 dan 2004). Rata-ratanya pada lima tahun terakhir juga mencapai angka 8% pada tiap tahunnya. (iii) Pergeseran Produksi ke Konsumsi. Dari hasil analisis pada lima tahun terakhir (2000-2005), kegiatan usaha Koperasi Intako telah mengalami pergeseran usaha dalam pengertian telah terjadi pengembangan usaha khususnya pada kegiatan perdagangan (kulakan) dengan angka tertinggi 69,2% pada tahun 2005. Namun pengembangan ini juga terjadi pada kegiatan produksi dengan jumlah dan persentase yang nyaris sama�meskipun dengan komposisi pelaku anggota Koperasi Intako yang agak berbeda. Adapun para perajin anggota Koperasi Intako yang terus aktif melakukan kegiatan perdagangan dan produksi ini adalah perajin pada posisi ekstrim golongan perajin kecil dan ekstrim pada golongan perajin besar. Golongan perajin kecil adalah perajin yang beromset antara Rp 1 � 25 juta pertahun sedangkan golongan perajin besar adalah perajin yang beromset lebih dari Rp. 100 juta pertahun.
Item Type: | Other | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 LP 23/08 Adi p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | KOPERASI; INDUSTRI TAS | ||||||
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD62.2-62.8 Management of special enterprises | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unair Research > Non-Exacta |
||||||
Creators: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Elvi Mei Tinasari | ||||||
Date Deposited: | 04 Oct 2016 02:32 | ||||||
Last Modified: | 04 Oct 2016 02:32 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/42670 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |