M. Agus Syamsur Rijal, S.Si., M.Si. and Retno Sari, Dra., M.Sc. (2005) OPTIMASI FORMULA SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle Linn). UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-authorrija-7309-lp131_0-k.pdf Download (404kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-authorrija-7044-lp131_08.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Pemakaian sediaan gel antiseptik tangan umum dijumpai di masyarakat. Bahan yang digunakan antara lain alkohol. Diketahui bahwa alkohol dapat melarutkan lemak dan sebum pada kulit tangan, sehingga pada pemakaian jangka panjang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi pada kulit tangan. Pemakaian bahan antiseptik non alkohol dapat digunakan sebagai alternatif. Secara tradisional, daun sirih digunakan sebagai antiseptik misal sebagai obat kumur, mengobati luka. Dari penelitian sebelumnya tentang pengembangan formulasi sediaan gel antiseptik ekstrak daun sirih yang dilakukan dengan basis carbopol menunjukkan bahwa sediaan gel ekstrak daun sirih mengalami penurunan viskositas selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas dan aseptabilitas sediaan gel ekstrak daun sirih dengan menambahkan antioksidan dan emolien serta untuk mengetahui jenis basis gel yang memberikan stabilitas dan aseptabilitas yang optimum . Ekstrak daun sirih dibuat secara tradisional yaitu direbus dengan aquadest sampai diperoleh kadar 5%. Formula sediaan gel dibuat dengan tiga basis gel yaitu carbopol 940 dengan kadar 0,3% (F-1) dan 0,5% (F-2); polivinil alkohol (PVA) dengan kadar 5% (F-3) dan 7,5% (F-4) serta CMC Na dengan kadar 0,5% (F-5) dan 1% (F-6). Evaluasi dilakukan terhadap pH, viskositas, warna dan bau pada waktu 1, 2, 3, 4, 6 dan 8 minggu. Selain itu juga dilakukan evaluasi terhadap kenyamanan pemakaian (aseptabilitas) meliputi kelembutan, pengeringan dan efek dingin terhadap 20 responden. Hasil evaluasi stabilitas sediaan secara organoleptis menunjukkan bahwa sediaan tidak menunjukkan perubahan warna, bau maupun kejernihan setelah penyimpanan selama 8 minggu. Hasil evaluasi terhadap pH sediaan menunjukkan bahwa selama penyimpanan perubahan pH untuk semua formula berkisan antara 0,05 sampai 0,15 dengan harga koefisien variasi antara 0,31% - 1,13%. Evaluasi terhadap viskositas sediaan menghasilkan data viskositas pada hari ke 2 setelah pembuatan untuk sediaan dengan basis Carbopol adalah 197,33 cps dan 281,33 cps, basis CMC Na 14,89 cps dan 23,47, sedangkan PVA 2,85 cps dan 7,42 cps. Hasil evaluasi stabilitas menunjukkan bahwa viskositas sediaan selama penyimpanan 8 minggu mempunyai koefisien variasi kurang dari 6%, kecuali untuk F 6 ( KV= 6,77%). Hasil uji aseptabilitas terhadap 20 responden menunjukkan formula dengan basis carbopol mendapatkan poin yang lebih tinggi dari basis CMC Na dan PVA untuk respon terhadap kelembutan dan sensasi dingin. Untuk lama pengeringan semua basis memberikan hasil yang hampir seragam dengan poin terbesar pada kategori lama sekali, hal ini disebabkan penambahan gliserin disamping dapat memperbaiki kelembutan sediaan, tetapi juga dapat memperlama proses pengeringan sediaan gel setelah pemakaian. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan melakukan pengamatan stabilitas untuk jangka waktu yang lebih lama.
Item Type: | Other | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 LP 131/08 Rij o | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Gel Antiseptik; daun sirih | ||||||
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica | ||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi Unair Research > Exacta |
||||||
Creators: |
|
||||||
Depositing User: | Nn Elvi Mei Tinasari | ||||||
Last Modified: | 26 Sep 2016 05:50 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/42727 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |