Anwar Ma'ruf, Drh., M.Kes. and Nove Hidajati, Drh., M.Kes. and Ratna Damayanti, Drh., M.Kes. (2005) PERAN FISIOLOGIS PEMBATASAN PAKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAGING AYAM PEDAGING. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-marufanwar-7184-kkckkl-k.pdf Download (509kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-marufanwar-7137-lp9608-p.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Kebutuhan bahan makanan asal hewan baik yang berasal dari daging maupun telur ayam ras semakin meningkat. Hal ini karena pemenuhan gizi, khususnya protein hewani, juga semakin meningkat. Salah satu upaya untuk mencukupi kebutuhan protein hewani adalah melalui peternakan unggas, karena ternak unggas mempunyai keunggulan komparatif dibanding dengan ternak lainnya. Namun kenyataan yang ada hasil ternak unggas terutama daging masih berkualitas rendah. Bila dilihat hubungan antara sekresi growth hormone (GH) dengan pembatasan waktu dan jumlah pemberian pakan ada kemungkinan untuk menghasilkan daging yang berkadar lemak rendah dan berkadar protein tinggi. Pembatasan waktu dan jumlah pemberian pakan yang tepat diharapkan terjadi peningkatan sekresi GH sehingga akan diikuti peningkatan efek metabolik pada seluruh jaringan tubuh. Efek metabolik GH meliputi peningkatan kecepatan sintesis protein di seluruh tubuh, peningkatan pangangkutan asam lemak dari jaringan lemak, peningkatan penggunaan asam lemak sebagai sumber energi dan menghemat karbohidrat. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pembatasan waktu dan jumlah pemberian pakan secara fisiologis di bidang perunggasan dapat meningkatkan kualitas daging ayam pedaging. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan hewan coba ayam pedaging jantan galur Lohman (MB 202 P) sebanyak 48 ekor. Dua jenis perlakuan yang diberikan adalah (1) jumlah pemberian pakan yang terdiri dari dua variasi yaitu jumlah pakan standar (J1) dan jumlah pakan 10 % di bawah jumlah standar (J2) (2) waktu pemberian pakan yang terdiri dari tiga variasi yaitu waktu pemberian pakan satu kali sehari (W1), waktu pemberian pakan dua kali sehari (W2) dan waktu pemberian pakan tiga kaii sehari (W3). Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 8 kali sehingga pola faktorial dapat digambarkan dengan (2 x 3) x 8. Perlakuan diberikan selama 20 hari mulai umur 15 - 34 hari. Pada akhir penelitian yaitu hari ke 35 pukul 06.00 WIB sampel darah diambil dari vena brachialis sebanyak 5 cc untuk pemeriksaan kadar GH dengan Elisa kemudian ayam dipotong untuk diambil sampel daging paha, dada dan punggung masing-rnasing 5 g untuk pemeriksaan kadar lemak dengan metode Soxhiet dan protein dengan metode Marcam steel. Data penelitian kemudian dianalisis dengan analysis of variance (ANOVA) dan bila ada perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95 %. Analisis menggunakan program komputer SPSS 10,0 for windows. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa pembatasan waktu pemberian pakan W2 meningkatkan kadar GH dan protein daging serta menurunkan persentase kadar lemak daging secara nyata (p < 0,05). Pembatasan jumlah pemberian pakan J2 meningkatkan kadar GH dan protein daging serta menurunkan kadar lemak daging secara nyata (p < 0,05). Kombinasi pembatasan waktu dan jumlah pemberian pakan W2J2 menyebabkan peningkatan kadar GH yang berbeda nyata ( p < 0,05) dengan perlakuan lain. Perlakuan W2J2 menyebabkan sekresi GH yang paling optimal sehingga terjadi peningkatan kadar protein daging dan penurunan kadar lemak daging. Kombinasi pembatasan waktu dan jumlah pemberian pakan W2J2 menimbulkan rangsangan sintesis dan sekresi GH dari sel somatotropes paling kuat diduga karena adanya peningkatan GHRH. Peningkatan GH akan menimbulkan efek metabolik secara tidak langsung dengan meningkatkan IGF-I sehingga terjadi peningkatan sintesis protein otot dan pertumbuhan jaringan extraskeletal seperti otot, sedangkan efek secara langsung adalah meningkatnya penggunaan sumber energi dari lemak melalui proses lipolisis dengan akibat menurunnya lemak daging. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembatasan waktu pemberian pakan dua kali sehari dengan jumlah pakan 10 % di bawah jumlah pakan standar menyebabkan peningkatan sekresi GH sehingga terjadi peningkatan kadar protein daging dan penurunan kadar lemak daging ayam pedaging. Untuk itu disarankan pemberian pakan pada ayam pedaging sebaiknya dua kali sehari dengan jumlah 10 % di bawah jumlah pakan standar agar diperoleh daging berkualitas tinggi.
Item Type: | Other | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK LP 96/08 Mar p | ||||||||
Uncontrolled Keywords: | Pakan ayam; ayam pedaging; kualitas daging | ||||||||
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture > SF481-507 Poultry. Eggs | ||||||||
Divisions: | 06. Fakultas Kedokteran Hewan Unair Research > Exacta |
||||||||
Creators: |
|
||||||||
Depositing User: | Nn Elvi Mei Tinasari | ||||||||
Last Modified: | 19 Sep 2016 04:23 | ||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/42846 | ||||||||
Sosial Share: | |||||||||
Actions (login required)
View Item |