KARAKTERISASI RESPONS ANTIBODI TERHADAP METIL METAKRILAT: SEBAGAI DASAR PRODUKSI KIT DIAGNOSTIK DINI TERHADAP KERUSAKAN MUKOSA MULUT

IB Narmada, Drg., SpOrt and I Gusti Aju Wahju Ardani and Indah Listiana Kriswandini, NIDN. 0030106303 (2005) KARAKTERISASI RESPONS ANTIBODI TERHADAP METIL METAKRILAT: SEBAGAI DASAR PRODUKSI KIT DIAGNOSTIK DINI TERHADAP KERUSAKAN MUKOSA MULUT. UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-narmadaib-6496-lp5108-k.pdf

Download (366kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-narmadaib-6496-lp5108.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Monomer metil metakrilat (MMA) dapat berpotensi mengiritasi jaringan mukosa rongga mulut, inflamasi dan respons alergi (Anusavice, 1976 dan Zografakis, 1994). Apabila monomer MMA dapat menginduksi respons alergi atau reaksi hipersensitivitas, maka MMA mampu membangkitkan respons antibodi. Konsentrasi MMA pada saliva terdeteksi sebanyak 45 Ã#130;µI/ml dan bahkan pada daerah stagnansi saliva konsentrasi MMA meningkat sampai 180 Ã#130;µl/ml (Koda et al., 1990; Tsuchiya et al., 1994). Fakta tersebut menunjukkan bahwa MMA yang merupakan bahan dasar pembuatan lempeng atau piranti resin akrilik PMMA yang tidak berpolimerisasi sempurna, dapat merembes keluar dari lempeng. Penelitian pendahuluan pada kelinci lokal (Oryctolagus cuniculus) yang diimunisasi dengan MMA menunjukkan bahwa MMA mampu menginduksi respons imun humoral. Produksi antibodi IgG spesifik terhadap MMA dideteksi dengan metode hibridisasi dot blot. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa MMA bersifat imunogenik (Ardani, 2003). Namun karakteriasi respons antibodi pada kelinci lokal setelah diberikan imunisasi MMA masih belum jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi IgG anti-MMA yang diamati dalam jangka waktu tertentu, sebagai bentuk dari respons antibodi pada kelinci lokal setelah pemberian imunisasi dengan berbagai variasi dosis MMA. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kit diagnostik dini pada penderita terpapar MMA dan menderita reaksi hipersensitivitas terhadap MMA. Penelitian ini yang dilakukan pada hewan coba kelinci lokal kota Batu (Oryctolagus cuniculus), dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental postest-only control group design (Zainuddin, 2000). Besar sampel adalah satu ekor kelinci untuk masing-masing perlakuan imunisasi MMA dengan variasi dosis, serta satu ekor kelinci sebagai kontrol. Deteksi IgG spesifik terhadap MMA menggunakan metoda ELISA. Kegiatan Penelitian ini dilakukan di Laboratorium TDC Universitas Airlangga-Surabaya dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya-Malang. Hasil keseluruhan penelitian ini menunjukkan bahwa Imunoglobulin G anti-MMA dari kelinci lokal hari ke-28, 35, 42, 49, 66, 73, 80, 87 dapat terdeteksi. Respons antibodi setelah dilakukan booster pertama (hari ke-14) dan booster ke dua (hari ke-52). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IgG anti-MMA meningkat setelah booster pertama dan kemudian menurun, selanjutnya meningkat lagi setelah booster ke dua dan kemudian menurun kembali. Disarankan untuk mendeteksi respons imun sekunder penderita terpapar MMA dan menderita reaksi hipersensitiivitas terhadap MMA.

Item Type: Other
Additional Information: KKA KK LP 51/08 Nar k
Uncontrolled Keywords: RESPONS ANTIBODI; METIL METAKRILAT
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions: 02. Fakultas Kedokteran Gigi
Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
IB Narmada, Drg., SpOrtUNSPECIFIED
I Gusti Aju Wahju ArdaniUNSPECIFIED
Indah Listiana Kriswandini, NIDN. 0030106303UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Elvi Mei Tinasari
Last Modified: 15 Sep 2016 07:20
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/42857
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item