Listijani Suhargo, Dra., M.Si. (2005) PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN WUNGU (Graf-tophyllum pictum (L) Glriff.) UNTUK PENURUNAN BERAT BADAN DAN KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH MENCIT BETINA YANG DIOVARIEKTOMI. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-res-2008-suhagolist-6242-kkclp1-k.pdf Download (443kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-res-2008-suhagolist-6242-lp11707.pdf Restricted to Registered users only Download (734kB) | Request a copy

Abstract

Menopause menyebabkan peningkatan kadar koiesterol, dan seLanjutnya beresiko untuk timbulnya atherosclerosis. Keadaan ini disebabkan karena turunnya kadar hormon estrogen akibat tidak adanya penghasil estrogen yaitu folikel-folikel dalam ovarium. Terapi dengan hormon estrogen sintetik banyak dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Tetapi penggunaan estrogen sintetik dalam waktu yang lama dapat menyebabkan karsinoma uterus dan kanker kelenjar mammae. Sehingga,perlu dilakukan penelitian untuk mencari bahan pengganti estrogen sintetik yang juga dapat menurunkan kadar kolesterol. Salah satu bahan tumbuhan yang sudah diteliti sehubungan dengan kondisi menopause adalah daun wungu (Suhargo, 2003). Daun wungu diketahui dapat menyebabkan sedikit pertumbuhan pada uterus dan vagina, sehingga uterus dan vagina tidak atrofi. Daun wungu diketahui mengandung phytosterol (Hakim dan Soedigdo, 1983), dan phytosterol dapat menurunkan kadar kolesterol (Linder, 1991). Dalam sirkulasi darah, kolesterol diangkut dalam serum darah dalam bentuk LDL (Low Density Lipoprotein). Kolesterol juga diangkut sebagai HDL (High Density Lipoprotein). HDL mengikat dan mengesterifikasi kolesterol yang dilepaskan dari jaringan perifer dan kemudian mentransfer kolesterol ester menuju ke hati atau ke jaringan yang menggunakan kolesterol untuk sintesis hormon steroid dan vitamin D. Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yaitu apakah ekstrak daun wungu dapat menurunkan berat badan_ kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan kolesterol HDL setelah perlakuan selama 20 hari ?. Penelitian ini menggunakan 24 mencit betina yang diovariektomi sebagai hewan coba (yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu K1, K2 dan P) dan 8 mencit betina yang tidak diovariektomi sebagai kontrol kondisi normal (N). Ovariektomi adalah suatu operasi untuk membuang ovarium. Hewan yang diovariektomi merupakan model untuk kondisi menopause. Kelompok N dan K l diberi akuades 0,05 ml, kelompok K2 diberi minyak ikan 0,05 ml, kelompok P diberi ekstrak daun wungu 0,5 mg dalam 0,05 ml minyak ikan. Perlakuan diberikan secara gavage selama 20 hari. Berat badan ditimbang sebelum dan sesudah perlakuan. Pada akhir penelitian dilakukan pengambilan darah melalui jantung sebanyak 0,5 ml untuk setiap mencit. Selanjutnya sampel darah digunakan untuk pemeriksaan kadar kolesterol dengan fotometri. Kadar kolesterol yang diukur adalah kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan kolesterol HDL. Data yang terkumpul dianalisa dengan uji t (untuk data berat badan) dan dengan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT (untuk data kadar kolesterol dan LDL), Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun wungu 0,5 mg dalam 0,05 ml minyak ikan tidak dapat menurunkan berat badan dan kadar kolesterol HDL, tetapi dapat menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL mencit betina yang diovariektomi.

Actions (login required)

View Item