Dwi Winarni, Dra., M.Si. (2006) EFEK EKSTRAK AKAR GINSENG JAWA DAN KOREA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MENCIT JANTAN. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-winarnidwi-7487-lp120_0-k.pdf Download (488kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-winarnidwi-7231-lp120_08.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Akar ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dikenal berkhasiat sebagai tonikum dan aprodisiaka-sama seperti sebagian khasiat akar ginseng Korea. Ginseng Jawa mudah dibiakkan dan harganya jauh lebih murah dibanding ginseng Korea. Namun, dibanding dengan akar ginseng Korea, popularitas ginseng Jawa jauh di bawah ginseng Korea. Popularitas ginseng Korea ditunjang oleh banyaknya khasiat dan publikasi hasil penelitian. Penelitian ini bertujuan menentukan potensi akar ginseng Jawa dan ginseng Korea jika digunakan pada keadaan kadar testosteron rendah sekaligus mengetahui ada tidaknya pengaruh lama waktu pemakaian terhadap perubahan perilaku seksual mencit jantan. Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium. Hewan coba 36 ekor mencit jantan dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol positif yang hanya diberi pelarut, kontrol negatif hanya diberi etinilestradiol/ EE2, dengan ekstrak akar ginseng Jawa dan dengan ekstrak akar ginseng Korea. Ekstrak akar ginseng (Jawa dan Korea) setara dengan 1,4 mg/20 g BB/hari. Sebelum perlakuan diberikan EE 0,56 1_tg/20 g BB/hari sebagai pra perlakuan selama 9 Hari pada semua perlakuan. Pra perlakuan dengan EE2 bertujuan membuat kadar testosteron rendah sebelum perlakuan Tiap-tiap kelompok, setelah pra perlakuan, dibagi lagi menjadi 3 subkelompok, masing-masing menerima perlakuan selama 9, 18, dan 27 hari. Sedangkan pemberian EE2 selama perlakuan (EE2 0,56 ltg/20 g BB/hari) pada semua kelompok kecuali kontrol positif bertujuan agar kadar testosteron tetap rendah sehingga efek pemberian ginseng lebih mudah diamati. Perlakuan diberikan setiap hari secara per oral. Perubahan perilaku seksual ditentukan berdasar uji libido. Uji libido dilakukan 1 jam setelah pemberian perlakuan berakhir dalam keadaan ruangan lab. gelap. Setelah diberi perlakuan, mencit jantan yang akan diuji dimasukkan dalam kandang, 1 ekor 1 kandang. Satu jam kemudian dimasukkan seekor mencit betina yang sudah dikondisikan estrus (dengan memberikan EE2 12,44 µg/ 20 g BB per oral 48 jam sebelum uji dan medroksiprogesteron asetat 0,125 mg/20 g BB subkutan 4 jam sebelumnya. Libido ditentukan berdasar waktu yang diperlukan pejantan merespons adanya betina estrus (dihitung dari saat betina dimasukkan kandang hingga mencit jantan melakukan percobaan mounting (menaiki) betina pertama kali = mounting latency/ ML) dan frekuensi mounting (MF=mounting frequency). Uji libido dilakukan selama 20 menit. Penentuan ML dan MF berdasarkan pengamatan aktivitas mencit hasil rekaman kamera. Data mounting latency (ML) dianalisis dengan uji Kruskal Wallis, untuk mengetahui kemaknaan beda antar perlakuan baik berdasar kelompok maupun lama perlakuan. Jika hasil analisis menunjukkan beda bermakna, dilanjutkan dengan dilanjutkan dengan uji Wilcoxon-Mann Whitney untuk untuk mengetahui kemaknaan beda tiap 2 kelompok perlakuan. Sedangkan terhadap data MF (mounting frequencies) dilakukan analisis varians dua arch dengan a=0,05% untuk mengetahui bermakna tidaknya beda mean antara jenis perlakuan ginseng, lama waktu pemberian dan interaksi keduanya. Jika hasil analisis menunjukkan beda bermakna, dilanjutkan dengan uji LSD (least significant difference) untuk mengetahui bermakna tidaknya beda antar tiap 2 kelompok. Uji statistik dilakukan pada a = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak akar ginseng Jawa setara dengan 1,4 mg/20 g BB/hari pada keadaan testosteron rendah berpengaruh terhadap perubahan perilaku, yang diamati dari meningkatnya libido (mempersingkat ML dan meningkatkan MF). Pemberian akar ginseng Korea dengan dosis sama, pada keadaan testosteron rendah tidak dapat meningkatkan libido, justru malah menurunkan. Lama pemberian ekstrak akar ginseng Korea maupun ginseng Jawa tidak berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan libido.
Item Type: | Other | ||||
---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK LP 120/08 Win e | ||||
Uncontrolled Keywords: | Akar ginseng | ||||
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV697-4959 Protection, assistance and relief > HV4905-4959 Animal experimentation. Anti-vivisection | ||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Matematika dan IPA (S3) Unair Research > Exacta |
||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Nn Elvi Mei Tinasari | ||||
Last Modified: | 09 Sep 2016 12:23 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/43013 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |