Erry Gumilar Dachlan, 2011
(2011)
PENGARUH PAPARAN PARTIKULAT JELAGA TERHADAP PENINGKATAN LIPID PEROKSIDASE, KEJADIAN APOPTOSIS PLASENTA DAN LUARAN KEBUNTINGAN PADA MEKANISME MOLEKULER GANGGUAN KEBUNTINGAN TIKUS (Rattus novergicus).
UNIVERSITAS AIRLANGGA.
(Unpublished)
Abstract
Pencemaranudaramemberikanpengaruhburukterhadapkesehatanmanusia, tidakterkecualiterhadap proses kehamilandanluarankehamilantersebuLEfek yang ditimbulkan oJeh polutan tergantung dari besarnya pajanan (terkait dosislkadarnya di udara dan lama/waktu pajanan). Polutan berupa partikulat tersuspensiyang disebut juga Particulate Matter(PM) adalah salah satu komponen penting pada polusi udara terkait dengan pengaruhnya terhadap kesehatan. Jelaga (carbon black) merupakan salah satu komponen PM yang berpengaruh terhadap kesehatan karena bersifat sitotoksik dan genotoksik yang dapat memproduksi Reactive Oxygen Species (ROS), dapat mengalami translokasi ke dalam darah dan sistem kardiovaskuler serta dapat melalui plasenta sehingga berpengaruh pada perkembangan janindalam kandungan. ROS yang berada dalam tubuh akan memicu terjadinya suatu reaksi rantai yang disebut peroksidasi lipid dan akan menghasilkan senyawa berbahaya yang salah satu diantaranya adalah malondialdehyde (MDA) yang dapat merusak sel dan juga bersifat mutagenik dan genotoksik. Waktu antara konsepsi dan kelahiran diketahui merupakan satu tahapan kehidupan yang paling penting dalam perkembangan fetus, dimana pada rentang waktu tersebut faktor lingkungan bisa mempunyai pengaruh jangka panjang terhadap kesehatan manusia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian paparan partikulat jelaga (carbon black) terhadap kadar malodialdehyde (MDA) plasenta dan luaran kebuntingan pada tikus berupa berat plasenta, berat fetus, panjang fetus, persentase fetus hidup, persentase kematian intra uterin serta kecacatan eksternal terhadap fetus hidup dan mati.
Actions (login required)
|
View Item |