Retno Sari and M Agus Syamsul Rijal and Dini Retnowati
(2010)
PEMANFAATAN ANTISEPTIK ALAM SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN PENYEBARAN PENYAKIT INFEKSI DI PETERNAKAN DESA BANDUNG DAN DESA KEMANTREN, KECAMATAN GEDEG.
UNIVERSITAS AIRLANGGA.
(Unpublished)
Abstract
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Upaya kesehatan terpadu mutlak diperlukan baik secara pribadi maupun kelompok masyarakat untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010. Kebijakan MenKes tentang Paradigma Sehat mengharuskan orientasi pembangunan kesehatan di Indonesia bergeser dari kuratif rehabilitatif ke promotif dan preventif. Hal ini berarti bahwa pembangunan kesehatan memprioritaskan pada upaya-upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif. Penyebaran penyakit infeksi masih menjadi bagian dari beban kesehatan masyarakat hingga saat ini. Berbagai upaya dilakukan, baik dengan intervensi pengobatan maupun dengan upaya promotif dan preventif. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan salah satu strategi untuk mencapai Paradigma Sehat Kebersihan tangan merupakan hal yang penting dalam pencegahan penyebaran penyakit infeksi. Pemakaian antiseptik tangan dalam bentuk gel di kalangan masyarakat sudah umum dijumpai sekarang ini. Respon yang positif terhadap penggunaan antiseptik tangan berkaitan dengan paradigma bersih itu sehat,dan munculnya wabah penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri seperti SARS dan flu burong, disamping cara pemakaiannya yang mudah dan kemasannya yang praktis untuk dibawa. Piper betle Linn atau sirih merupakan salah satu tanaman yang diketahui berkhasiat sebagai antiseptik. Hasil pengembangan sediaan gel ekstrak daun sirih dengan kadar 15% mempunyai kemampuan sarna dengan sediaan gel antiseptik dengan bahan aktif etanol ( Sari, 2004, Sari, 2006). 11
Actions (login required)
|
View Item |