KEJAHATAN DI PERKOTAAN Studi Sosiologis Mengenai Persepsi Masyarakat Kota Terhadap Jenis, Tingkat, dan Upaya Penanganannya

R. Koento, dr., MPH., MA (1990) KEJAHATAN DI PERKOTAAN Studi Sosiologis Mengenai Persepsi Masyarakat Kota Terhadap Jenis, Tingkat, dan Upaya Penanganannya. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2014-drrkeeatom-35444-3.-abstr--.pdf

Download (282kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian sebagaimana dilaporkan telah mewawancarai 100 responden warga masyarakat Surabaya. Secara umuam tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimanakah persepsi warga masyarakat kota terhadap jenis, tingkat, dan upaya penanggulangan tindak kejahatan, baik yang dilakukan oleh warga masyarakat sendiri maupun yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Seeara ringkas, beberapa temuan pokok dari penelitian ini adalah: pertama, Seberapa jauh suatu, tindak kejahatan dianggap berbahaya dan karenanya perlu segera ditangani disamping tergantung pada seberapa besar kerugian material dan ancaman fisik dapat menimpa pihak korban, juga tergantung pada seberapa jauh peluang terjadinya tindak kejahatan itu dapat diantisipasi secara preventif oleh calon korban. Kedua, secara umum, sebagian besar warga masyarakat pada dasarnya lebih menyukai sistem keamanan lingkungan secara bersama-sama daripada sistem penjagaan keamanan seeara perorangan atau sistem penjagaan keamanan dengan mengupah petugas khusus. Kelompok warga masyarakat yang terutama lebih menyukai sistem keamanan lingkungan secara bersama-sama adalah warga masyarakat kelas menengah ke bawah. Untuk kelompok warga menengah ke atas, umumnya lebih menyukai sistem penjagaan keamanan dengan cara mengupah petugas khusus. Ketiga, sebagian besar warga masyarakat umumnya kurang begitu mempercayai efektivitas pemberian sanksi akan dapat membuat jera pelaku tindak kejahatan. Meski tidak terlibat secara langsung, hampir separuh responden umuanya setuju dengan upaya penanganan kejahatan model main hakim sendiri, khususnya yang berjenis kelamin laki-laki, serta yang berpendidikan rendah. Keempat, keengganan warga masyarakat untuk dilaporkan tindak kejahatan yang dialami atau pun yang dilihatnya, disamping berkait dengan citra cara kerja aparat penegak hukum yang acap kali dianggap kurang profesional, juga berkait dengan prosedur pelayanan yang dianggap malah menyulitkan diri pihak pelapor.

Item Type: Other
Additional Information: KKB KK2 364.4 Koe k-2
Uncontrolled Keywords: HUKUM
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV6001-7220.5 Criminology > HV6035-6197 Criminal anthropology
Divisions: Unair Research > Non-Exacta
Creators:
CreatorsNIM
R. Koento, dr., MPH., MAUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Fariddio Caesar
Date Deposited: 03 Oct 2016 04:47
Last Modified: 19 Jun 2017 19:05
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/43875
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item