MIRIAM FITRIANA, 040510569 (2010) ANALISIS KINERJA KEUANGAN, KEMAHALAN SAHAM DAN LIKUIDITAS PADA PEMECAHAN SAHAM PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-fitrianami-15500-a29010-k.pdf Download (568kB) | Preview |
|
Text (fulltext)
4564.pdf Restricted to Registered users only Download (883kB) | Request a copy |
Abstract
Pemecahan saham merupakan salah satu bentuk restrukturisasi modal yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang berakibat naiknya jumlah saham beredar secara proporsional lebih besar daripada kenaikan kekayaan perusahaan. Ada dua teori yang dapat menjelaskan alasan perusahaan melakukan pemecahan saham, yaitu signaling theory dan trading range theory. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja keuangan dan tingkat kemahalan saham pada perusahaan yang melakukan pemecahan saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham, serta untuk mengetahui apakah ada perbedaan likuiditas saham periode sebelum dan sesudah pemecahan saham dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan data sekunder yaitu kinerja keuangan, tingkat kemahalan harga saham dan likuiditas saham. Kinerja keuangan diukur dari laba bersih (EAT), pertumbuhan laba bersih (gEAT), laba per lembar saham (EPS), dan pertumbuhan laba per lembar saham (gEPS). Tingkat kemahalan harga saham diukur dari Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER). Likuiditas saham diukur dari volume perdagangan saham (TVA) periode 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah tanggal pemecahan saham. Sampel penelitian adalah 34 perusahaan yang melakukan pemecahan saham dan 401 perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2005-2008. Analisis statistik yang digunakan adalah Mann-Whitney Test dan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil Mann-Whitney Test menunjukkan bahwa EAT dan EPS pada perusahaan yang melakukan pemecahan saham lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham, sedangkan gEAT dan gEPS perusahaan yang melakukan pemecahan saham, tidak lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham. Disimpulkan pula bahwa PBV perusahaan yang melakukan pemecahan saham tidak lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham, sedangkan PER perusahaan yang melakukan pemecahan saham terbukti lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham. Berdasarkan Wilcoxon Signed Ranks Test disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara TVA sebelum dan sesudah perusahaan melakukan pemecahan saham, namun TVA sesudah perusahaan melakukan pemecahan saham cenderung mengalami penurunan.
Actions (login required)
View Item |