LIDYA AMELIANA, 059812035
(2002)
PENGARUH KADAR HIDROKSI PROPILMETIL SELULOSA (HPMC)3Cp DALAM DISPERSI PADAT EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) TERHADAP MUTU FISIK TABLET SAMBILOTO
SECARA CETAK LANGSUNG.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dikenal sebagai tanaman obat yang sangat potensiaL Kandungan utruna dan tanaman ini adalah Andrografolid yang memberi efek yaitu : antipiretik, antimalaria, antiinflamasi, antihepatitis dan antidiabetes. Oleh kareana itu tanaman Sambiloto sangat potensial untuk dikembangkan sebagai produk fitofannaka.
Dalam penelitian ini bahan baku obat yang digunakan adalah ekstrak Sambiloto yang dibuat secara perkolasi dengan pelarut etano!.
Andrografolid merupakan komponen aktif dalam ekstrak Sambiloto yang memiliki kekurangan yaitu praktis tidak larut dalam air, sehingga laju disolusinya jelek. Dalam upaya memperbaiki laju disolusi Andrografolid tersebut, maka pada penelitian ini dipilih metode dispersi padat. Pada penelitian ini dibuat dispersi padat antara ekstrak sambiloto dengan HPMC 3 cP dengan perbandinb'lm 1:5 dan
1:10 dan sebagai kontrol adalah ekstrak sambiloto saja (1:0). Dalam pembuatan dispersi padat ini digunakan Iak"tosa dan Cab-O-Sil sebagai bahan pendukung dispersi padat
Untuk mengetahui kadar andrografolid dalam ekstrak maupun dalam dispersi padat digunakan metode KLT -Densitometri.
Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan kadar HPMC 3 cP dalam dispersi padat menghasilkan mutu fisik tablet sambiloto terbaik yang dibuat secara cetak Iangsung.
Bahan penelitian yang digunakan diuji secara kualitatif Hasil pemeriksaan ekstrak Andrografolid identik dengan Andrografolid standar dengan RFO,52, dan hasil pemeriksaan HPMC 3cP, Avicel PH 102, dan laktosa sesuai dengan pustaka. Pemeriksaan mulu fisik granul antara lain uji wak'tu alir dan sudut diam, bobot jenis nyata, mampat dan % kompresibilitas. Pemeriksaan mutu fisik tablet meliputi kekerasan tablet, kerapuhan tablet dan waktu haneur tablet.
Untuk mengetahui perbedaan dari mutu fisik tablet yang dilakukan analisis statistik secara anova CRD dan dilanjutkan dengan uji HSD.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ketiga fonnula yang diuji (1:0, 1:5, dan 1:10) memenuhi persyaratan mutu fisik tablet, yaitu kekerasan antara 4-8 kg, kerapuhan kurang dari I %, dan waktu haneur kurang dari 15 menit. Adanya peningkatan kadar HPMC 3 cP pada tablet dispersi padar Andrografolid dalam ekstrak Sambiloto meningkatkan kekerasan, menurunkan kerapuhan, dan meningkatkan waktu haneur tablet. Fonnula yang mutu fisiknya terbaik adalah fonnula dengan perbandingan Andrografolid dalam ekstrak Sambiloto-HPMC 3 cP 1:10.
Actions (login required)
|
View Item |